Denpasar Dorong Digitalisasi Ekonomi
DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Pemerintah Kota Denpasar menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung transformasi digital di berbagai sektor, khususnya ekonomi.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, hadir dalam acara pembukaan Bali Digital Innovation Fest (Baligivation) 2025 yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa Art Centre, Denpasar, Rabu (30/4/2025).
Acara bertema "Mewujudkan Bali pulau digital untuk meningkatkan inklusivitas" ini merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali dan Pemerintah Provinsi Bali.
Tujuannya adalah untuk mengakselerasi ekosistem pembayaran digital dan mewujudkan visi Bali sebagai Pulau Digital.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Baligivation akan berlangsung hingga Agustus 2025, dengan serangkaian roadshow ke berbagai kabupaten/kota di Bali.
Ia menekankan bahwa inovasi digital tidak hanya mempermudah transaksi ekonomi, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tercermin dari tingginya adopsi QRIS di kalangan UMKM.
"Kami mengapresiasi perkembangan pengguna QRIS sebagai alat pembayaran digital saat ini di Bali dengan jumlah merchant sebanyak 959 ribu serta pengguna lebih dari 1 juta pengguna," ujarnya.
Erwin Soeriadimadja menambahkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, bank, dan masyarakat untuk terus mendorong transformasi digitalisasi demi mewujudkan Bali sebagai Pulau Digital.
Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, usai acara menegaskan dukungan penuh Pemkot Denpasar terhadap digitalisasi di berbagai lini, termasuk sektor ekonomi, demi meningkatkan efisiensi.
"Kami percaya, ekonomi digital adalah masa depan Denpasar yang cerdas, tangguh, dan berdaya saing," ujar Sekda Alit Wiradana.
Ia menjelaskan bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Denpasar.
Pemkot Denpasar berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur digital dan memperluas literasi teknologi agar UMKM, startup, hingga sektor tradisional dapat bertransformasi secara digital.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membuka akses pasar yang lebih luas, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan daya saing daerah di era global. (fathur)