Search

Home / Aktual / Politik

Pancasila Harus Diteladankan Sejak Dini, Bukan Sekadar Diajarkan

Editor   |    03 Juni 2025    |   15:35:00 WITA

Pancasila Harus Diteladankan Sejak Dini, Bukan Sekadar Diajarkan
Gubernur Koster memimpin peringatan Hari Lahir Pancasila 2025, Senin (2/6/2025) di Renon, Denpasar. (foto/isu)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 berlangsung khidmat di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala Denpasar, Senin (2/6/2025). Namun dari mimbar upacara, pesan yang disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster menggaung lebih dalam: Pancasila tak cukup diajarkan, tapi harus diteladankan sejak dini.

Bertindak sebagai inspektur upacara, Gubernur Koster membacakan sambutan resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. Dalam pidatonya, Yudian menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif, tetapi jiwa bangsa dan bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur.

“Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Tanpa arah ideologis, kemajuan bisa goyah. Tanpa fondasi nilai, ekonomi bisa timpang. Tanpa bimbingan moral, teknologi bisa menjerumuskan bangsa,” kutip Koster dari pidato BPIP.

Tantangan terhadap Pancasila, lanjutnya, semakin kompleks di tengah arus globalisasi dan digitalisasi. Paham ekstremisme, intoleransi, hingga disinformasi menjadi ancaman nyata bagi kohesi sosial. Karena itu, revitalisasi nilai-nilai Pancasila harus merasuk ke semua ruang—mulai dari pendidikan, birokrasi, hingga dunia digital.

Dalam dunia pendidikan, menurut BPIP, Pancasila perlu ditanamkan bukan hanya melalui pelajaran formal, tetapi juga lewat praktik hidup sehari-hari. Sekolah dan kampus didorong menjadi ruang lahirnya generasi yang cerdas, tangguh, dan bermoral.

Di sektor pemerintahan dan birokrasi, nilai Pancasila harus terwujud dalam pelayanan yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat. “Setiap kebijakan harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan untuk kelompok tertentu saja,” ujar Yudian dalam sambutan tertulisnya.

Untuk bidang ekonomi, pembangunan harus memberi manfaat merata, tidak hanya dinikmati oleh segelintir elit. Bahkan dalam ruang digital, Pancasila tetap harus menjadi pedoman. “Media sosial bukan ruang bebas nilai. Mari perangi hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi dengan semangat gotong royong dan literasi digital,” tegasnya.

Menutup arahannya, Kepala BPIP mengajak seluruh elemen bangsa menjadikan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremonial, melainkan sebagai momen memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa.

“Setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita harus menjadi cerminan dari semangat Pancasila,” pungkasnya.

Upacara ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, jajaran Forkopimda Provinsi Bali, serta perwakilan organisasi masyarakat dan pelajar. (isu/suteja)

 

Baca juga :
  • Trump Gunakan Serangan Terbatas untuk Tekan Iran
  • WTP Saja Tak Cukup, Pemkab Tabanan Fokus Benahi PAD
  • Pendapatan Bali 2024 Lampaui Target, Belanja Capai 93 Persen