Jenazah PMI Asal Jembrana Akhirnya Dipulangkan dari Jepang

Riyandini diketahui meninggal dunia karena komplikasi penyakit saat bekerja di Jepang. Ia tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Jumat (20/6/2025) pukul 17.48 WITA dan langsung disambut oleh keluarga serta sejumlah pihak dari pemerintah daerah.

Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jembrana, Putu Agus Arimbawa, menjelaskan bahwa proses pemulangan jenazah sempat rumit karena status Riyandini yang dianggap sebagai pekerja ilegal oleh pemerintah Jepang.

"Almarhumah awalnya berangkat lewat jalur resmi pada 2022 untuk kontrak kerja tiga tahun. Namun di tahun kedua, dia kabur dari perusahaan tempatnya bekerja dan bekerja secara ilegal di sektor pertanian," ujarnya, Sabtu (21/6/2025) di Jembrana.

Karena tidak memiliki asuransi kesehatan, almarhumah kesulitan mendapatkan perawatan medis yang memadai saat kondisinya memburuk. Setelah meninggal, jenazahnya tidak bisa langsung dipulangkan karena keterbatasan legalitas serta biaya transportasi.

Menurut Agus, pemulangan jenazah ini melibatkan banyak pihak, termasuk Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali dan Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia) yang turut melakukan penggalangan dana.

"Ini bukti bahwa kerja sama antar-lembaga dan dukungan masyarakat sangat penting untuk memastikan hak-hak dasar PMI tetap dihormati, bahkan dalam kondisi paling sulit sekalipun," tegasnya.

Kepala BP3MI Agung Indra Hardiawan dan Ketua Puskor Hindunesia Ida Bagus Susena juga turut hadir di Bandara Ngurah Rai saat jenazah tiba. Setelah proses administrasi selesai, jenazah diberangkatkan menuju rumah duka dan tiba di Jembrana sekitar pukul 21.00 WITA.

Pihak keluarga menjadwalkan prosesi pengabenan pada Senin (23/6/2025).

(gembong/suteja)

Baca juga :
  • Kemarau Mundur, Petani Padi Diuntungkan, Hortikultura Terancam
  • Bupati Badung Tertibkan Kabel Provider di Berawa
  • Dua Pria Mabuk Tabrak Grab di Denpasar Selatan