DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terus memperkuat komitmen menuju energi bersih dan ramah lingkungan melalui implementasi program Bali Energi Bersih, yang ditegaskan sebagai "harga mati" oleh Gubernur Bali Wayan Koster. Program ini menjadi bagian dari visi besar Nangun Sat Kerthi Loka Bali untuk menciptakan lingkungan berkelanjutan dan mandiri energi. “Energi bersih, gas alam misalnya, adalah pilihan yang ramah lingkungan dan menjadi bagian dari visi saya untuk Bali yang bersih dan mandiri energi,” ujar Koster di Jayasabha, Denpasar, Sabtu (29/6/2025). Program Bali Energi Bersih telah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019. Isinya mencakup pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan ketergantungan terhadap energi fosil, serta percepatan penggunaan energi ramah lingkungan di sektor publik dan privat. Sejumlah inisiatif konkret telah dijalankan, seperti pemasangan panel surya di kantor pemerintahan, hotel, dan pusat perbelanjaan. Pemprov Bali juga aktif mendorong penggunaan kendaraan listrik di kalangan ASN, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata. “Dengan kebijakan ini, citra pariwisata kita ikut naik. Wisatawan mancanegara sangat peduli terhadap isu energi bersih dan lingkungan,” kata Koster. Bali menjadi salah satu provinsi terdepan dalam mewujudkan transisi energi. Beberapa daerah, seperti Nusa Penida dan Bangli, telah mengembangkan sistem listrik berbasis EBT, termasuk tenaga surya dan biogas. Pemprov juga menjalin kerja sama dengan lembaga internasional dan swasta untuk pengembangan infrastruktur energi hijau. Selain mengurangi emisi karbon, Bali Energi Bersih diharapkan menciptakan efek ganda: menurunkan biaya operasional jangka panjang dan memperkuat ketahanan energi daerah. Gubernur Koster menekankan bahwa kemandirian energi adalah syarat mutlak jika Bali ingin lepas dari ketergantungan pasokan energi luar pulau. Ia mendorong semua pihak, termasuk masyarakat dan dunia usaha, ikut berperan aktif. “Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat Bali. Karena energi bersih adalah masa depan kita bersama,” tegasnya. (sukadana/suteja)
Baca juga :
• Keluhan Pertalite di Bali Diinvestigasi, 84 Kendaraan Terdampak
• Triwulan III 2025, Tarif Listrik 13 Golongan Tetap
• Bali Didorong Jadi Pemain Global Wisata Wellness