Search

Home / Aktual / Politik

Koster: Insentif Nyoman-Ketut Dimulai 2026

Editor   |    01 Juli 2025    |   20:16:00 WITA

Koster: Insentif Nyoman-Ketut Dimulai 2026
Gubernur Koster menyampaikan program insentif anak Nyoman dan Ketut dalam penutupan Bulan Bung Karno VII di Sanur, Selasa (1/7/2025). (foto/angga)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com. - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali akan mulai menggulirkan program insentif bagi anak ketiga dan keempat, yang dalam tradisi Bali dikenal sebagai Nyoman dan Ketut, mulai tahun 2026.

Program ini disiapkan sebagai dukungan konkret untuk keluarga miskin, dari masa kehamilan hingga pendidikan tinggi.

Gubernur Bali Wayan Koster mengumumkan hal tersebut dalam pidatonya saat menutup peringatan Bulan Bung Karno ke-VII, Selasa (1/7/2025) di Sanur, Denpasar. Di hadapan pelajar dan pejabat, ia menegaskan bahwa insentif diberikan sejak anak masih dalam kandungan.

"Nyoman dan Ketut programnya akan mulai diberlakukan tahun 2026. Mulai dari hamil untuk anak ketiga, hamil untuk anak keempat, itu akan mendapat perawatan khusus," kata Koster.

Setelah anak lahir, keluarga miskin akan menerima bantuan sosial berupa beras, telur, dan susu. Bantuan ini ditujukan untuk menjaga gizi anak sejak dini. “Supaya visinya bagus,” tambah Koster.

Program ini juga mencakup pembebasan biaya pendidikan untuk anak ketiga dan keempat dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA. Bagi yang melanjutkan ke perguruan tinggi, seluruh biaya kuliah akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Bali, khusus untuk keluarga tidak mampu.

"Masuk ke perguruan tinggi yang miskin akan ditanggung posnya oleh pemerintah provinsi Bali," jelasnya. Ia menambahkan, langkah ini merupakan bagian dari program ‘Satu Keluarga, Satu Sarjana’, yang menjadi salah satu prioritas pembangunan SDM Bali.

Koster menekankan bahwa semua program tersebut merupakan bagian dari Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun, arah pembangunan jangka panjang yang saat ini dijalankan secara bertahap. Menurutnya, haluan ini wajib dilaksanakan oleh seluruh unsur pemerintahan, terutama yang berasal dari PDI Perjuangan.

"PDI Perjuangan punya tanggung jawab moral, politik, konstitusional yang besar. Kita semua memiliki tanggung jawab besar menjaga nama partai ini dengan melakukan yang terbaik untuk masyarakat Bali," ujarnya.

Dalam pidatonya, ia juga menyinggung pentingnya politik sebagai jalan untuk membangun daerah dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Ia mengajak generasi muda agar tidak takut terhadap politik, melainkan memahami politik sebagai sarana perjuangan.

"Politik adalah jalan untuk memajukan daerah, memajukan bangsa dan negara. Termasuk di daerah," kata Koster.

Kegiatan penutupan Bulan Bung Karno di Sanur turut dihadiri pelajar dari berbagai jenjang, mulai dari SD hingga mahasiswa. Dalam kesempatan itu, Koster juga menyampaikan bahwa lomba-lomba yang diadakan akan terus diperluas dan hadiah akan dinaikkan tahun depan.

Mengakhiri pidatonya, Koster berharap seluruh program pembangunan berjalan lancar dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

(angga/suteja)

 

Baca juga :
  • Koster: Bung Karno Milik Bangsa, Bukan Partai
  • Trump Gunakan Serangan Terbatas untuk Tekan Iran
  • WTP Saja Tak Cukup, Pemkab Tabanan Fokus Benahi PAD