Search

Home / Aktual / Advertorial

Joged Tradisi Badung Tampilkan Harmoni Pesisir Pantai Kuta

Editor   |    03 Juli 2025    |   20:09:00 WITA

Joged Tradisi Badung Tampilkan Harmoni Pesisir Pantai Kuta
Sekeha Gong Gita Swara Banjar Anyar Kuta saat tampil memukau di Kalangan Madya Mandala, Art Center Denpasar. (foto/adi)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Sekeha Gong Gita Swara Banjar Anyar, Kuta, mewakili Kabupaten Badung dalam Parade Joged Bumbung Tradisi yang digelar serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47, Rabu (2/7/2025). Bertempat di Kalangan Madya Mandala, Taman Budaya Art Center Denpasar, penampilan duta Badung ini berhasil memukau ribuan penonton dengan suguhan yang kreatif dan sarat pesan budaya.

Dibawah arahan penata tabuh Putu Sukadana, Sekeha Gita Swara membawakan dua tabuh kreasi yang bernuansa kuat. Tabuh pertama berjudul Tedung Jagat, melambangkan seorang pemimpin bijaksana yang memberikan keteduhan dan perlindungan bagi rakyatnya. “Tedung berarti peneduh, jagat berarti dunia. Ini simbol kepemimpinan yang membawa rasa aman,” jelas Sukadana.

Tabuh kedua yang berjudul Gitaning Samudra menggambarkan kehidupan nelayan di Pantai Kuta. Pementasan disusun dengan nuansa dramatik dan jenaka, memotret aktivitas nelayan mulai dari bersiap menjala ikan, menata hasil tangkapan, hingga kisah jenaka antara nelayan dan istrinya yang kecewa karena ditinggal membantu di rumah.

“Cerita ini dikemas dalam gerak joged yang tetap berpijak pada pakem joged tradisi, dengan egolan ke samping dan dinamika khas pengibing. Ada tawa, konflik kecil, dan semangat hidup,” ujar Sukadana. Ia menambahkan, pertunjukan ini juga menjadi komitmen untuk menjaga esensi joged bumbung agar tetap sopan dan tidak terjebak pada hiburan semata.

Persiapan pentas ini telah dilakukan sejak dua bulan lalu. Dengan durasi maksimal satu jam dua puluh menit, pementasan menampilkan empat penari joged, lengkap dengan elemen pengawit, pengawak, dan pengisep yang menghidupkan narasi secara utuh dalam bingkai seni tradisi.

“Melalui pementasan ini, kami ingin menyampaikan bahwa joged tradisi adalah warisan berharga yang bisa tetap hidup, asalkan kita jaga nilai, struktur, dan etika pentasnya,” tutup Sukadana.

Penampilan Gita Swara Banjar Anyar Kuta membuktikan bahwa joged bumbung bukan sekadar hiburan, melainkan cermin kehidupan masyarakat pesisir yang penuh semangat, kebersamaan, dan nilai-nilai kearifan lokal yang layak dilestarikan.

(adi/suteja)

Baca juga :
  • Napak Pertiwi Kiadan Tampilkan Harmoni Sakral di PKB
  • Tim Tenis Badung Targetkan Juara Umum Porprov
  • Dedikasi Lintas Generasi, Badung Tampilkan Gong Legendaris