Permintaan Tinggi, Jembrana Kewalahan Penuhi Tenaga Kerja Migran
NEGARA, PODIUMNEWS.com – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Jembrana mengungkapkan adanya lonjakan permintaan tenaga kerja dari berbagai negara, namun belum dapat dipenuhi secara optimal. Faktor utama penghambat adalah rendahnya kesiapan dan komitmen angkatan kerja lokal yang ingin berangkat ke luar negeri.
"Banyak agen tenaga kerja atau bahkan perwakilan resmi dari perusahaan luar negeri minta kami menyediakan tenaga kerja, tapi baru sebagian kecil yang bisa kami penuhi," kata Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disnakerin Jembrana, Putu Agus Arimbawa, Senin (7/7/2025).
Menurutnya, permintaan terbanyak datang dari negara-negara Asia Timur, Timur Tengah, hingga Eropa, dengan sektor kerja yang cukup spesifik seperti tukang kayu, pengelasan, perhotelan, dan tenaga kesehatan.
Namun, Agus menyebut tingkat kegagalan dalam masa pelatihan masih tinggi karena rendahnya keseriusan dan ketahanan peserta. “Prosentase kegagalan dalam masa pelatihan cukup tinggi. Karena memang dibutuhkan kegigihan dan niat yang kuat,” ujarnya.
Selain itu, keterbatasan fasilitas pelatihan juga menjadi kendala. Saat ini, Balai Latihan Kerja (BLK) Jembrana masih dalam tahap pengembangan, dan dinasnya sedang menjajaki kerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan pelatihan sesuai standar internasional.
Agus menambahkan bahwa peluang kerja di luar negeri sangat terbuka, terutama bagi mereka yang memiliki keterampilan khusus. Salah satu bidang yang paling diminati adalah tukang kayu, yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan di Turki dan kawasan Timur Tengah.
“Kami sedang menjajaki kerja sama dengan lembaga pelatihan yang memiliki fasilitas dan pengalaman dalam pelatihan tukang kayu. Harapannya bisa menyiapkan SDM lokal yang siap ekspor,” jelasnya.
Pihaknya juga mendorong Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membuka jurusan atau program pelatihan empat tahun untuk keahlian tersebut. Satu tahun terakhir difokuskan pada sertifikasi agar lulusan siap masuk pasar kerja global.
Saat ini, Disnakerin Jembrana mencatat sekitar 680 pekerja migran asal kabupaten itu yang sedang bekerja di luar negeri, mayoritas di Jepang. Jumlah tersebut belum termasuk pekerja sektor pelayaran yang datanya tercatat di Kementerian Perhubungan.
(gembong/suteja)