Podiumnews.com / Aktual / News

Tiga Tahun Terakhir, Kawin Anak Menurun 50 Persen

Oleh I Nyoman Sukadana • 13 Juli 2025 • 16:57:00 WITA

Tiga Tahun Terakhir, Kawin Anak Menurun 50 Persen
Ilustrasi remaja mengikuti edukasi BRUS di sekolah, program Kemenag yang menekan angka perkawinan anak secara signifikan. (dok/podiumnews)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Angka perkawinan anak di Indonesia menunjukkan tren penurunan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Kementerian Agama, pada 2022 tercatat 8.804 pasangan di bawah usia 19 tahun menikah. Angka ini turun menjadi 5.489 pasangan pada 2023 dan kembali menurun menjadi 4.150 pasangan sepanjang 2024.

Penurunan ini disebut sebagai hasil nyata dari perluasan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) yang digencarkan Kementerian Agama di berbagai daerah.

“Melalui BRUS, kami menanamkan pemahaman kepada remaja tentang pentingnya kesiapan mental, emosional, dan sosial sebelum memasuki usia pernikahan. Ini langkah strategis dalam membangun keluarga yang berkualitas sejak dari hulunya,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad melalui siaran pers, Sabtu (12/7).

Program BRUS menyasar siswa sekolah menengah dan madrasah dengan menghadirkan penyuluh agama, petugas Kantor Urusan Agama, serta mitra dari sektor pendidikan dan kesehatan. Materi yang diberikan meliputi kesiapan pernikahan, kesehatan reproduksi, pendidikan karakter, dan risiko pernikahan usia dini.

Kemenag juga mencatat bahwa meningkatnya kesadaran masyarakat turut memperkuat dampak positif program ini. Pemahaman akan risiko kawin anak seperti perceraian dini, kekerasan dalam rumah tangga, dan potensi stunting pada anak semakin meluas di kalangan orang tua dan remaja.

“Kami butuh dukungan lebih kuat dari sekolah, keluarga, tokoh agama, dan masyarakat untuk terlibat dalam mengedukasi remaja. Ini bukan hanya tugas Kemenag, tapi tanggung jawab bersama,” tegas Abu Rokhmad.

Melalui penguatan literasi remaja dan pendekatan kolaboratif lintas lembaga, Kemenag berharap angka perkawinan anak terus menurun seiring tumbuhnya generasi muda yang lebih matang dan bertanggung jawab dalam membangun keluarga.

(riki/sukadana)