BADUNG, PODIUMNEWS.com – Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Banyu Urip 1 bernama Bangga (23) terjatuh dari kapal saat akan menghidupkan mesin genset. Korban sempat diselamatkan oleh rekan-rekannya dengan tali untuk menolong, namun sia-sia. Korban akhirnya ditemukan Tim SAR Basarnas Bali dalam keadaan tewas tenggelam di kedalaman 15 meter. Insiden itu terjadi di perairan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu (16/8/2025) sekitar pukul 23.00 Wita. Korban awalnya membangunkan Wakil KKM (Kepala Kamar Mesin) KM Banyu Urip 1 inisial HS, untuk menemani menghidupkan genset di Kapal Sri Dewata 67. Terlihat, korban berjalan terlebih dahulu, sementara saksi masih buang air kecil di toilet di lambung sebelah kiri KM Banyu Urip 1. Nahas, saat berjalan tiba-tiba korban terpeleset dan terjatuh ke laut. Karuan saja, saksi HS panik. Ia berusaha menolong korban dengan cara terjun ke laut. Bahkan, HS sempat memegangi ABK asal Bekasi, Jawa Barat itu. "Tapi korban tidak bisa berenang, ia berontak dan panik sehingga pegangan tangannya terlepas dari saksi," beber Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Senin (18/8/2025). Dalam hitungan detik, tubuh korban terbawa arus deras. Namun saksi tak hilang akal, ia berlari ke tepian kapal untuk meraih tali dapra. Sayang, saksi kelelahan dan tidak bisa selamatkan korban. Insiden itu dilaporkanya ke rekan-rekan ABK. Rekan korban AH (18) berusaha memberikan pertolongan dari atas kapal. Ia melemparkan tali tross yang ada di buritan. Tapi tali tersebut tidak bisa dipegang oleh korban. "Jadi korban tak bisa memegang tali karena panik tidak bisa berenang, terlebih lagi kondisi saat itu gelap," ucap Sukadi. Lantaran tali yang dilempar tidak dapat diraih, maka AH, bersama MS (22) dan DP (31) melemparkan pelampung yang terbuat dari sterofoam ke laut. MS bahkan terjun ke laut untuk mendorong pelampung dengan berenang menghampiri korban. Nahas, tubuh korban semakin jauh terbawa arus dan tenggelam. Sehingga, MS kembali ke kapal dan menghubungi Nahkoda inisial HA (40) dan informasi diteruskan kepada pemilik kapal inisial INT. Tim SAR Gabungan datang untuk melakukan pencarian. Petugas mengerahkan Kapal Patroli 1012 milik Sat Polairud Polresta Denpasar, sebuah rubber bot milik Direktorat Polairud Polda Bali, sebuah RIB milik Basarnas, serta dua perahu nelayan milik INT. Sementara itu, Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Wayan Juni Antara menerangkan, pihaknya melakukan penyelaman sorti pertama, sekitar pukul 07.30 Wita. Pihaknya juga mencari menggunakan peralatan Aquaeye. "Penyelaman dilakukan oleh tiga orang personel, namun hasilnya nihil. Tiga jam berselang kembali diturunkan tiga orang penyelam dan tak juga memberikan hasil," tandasnya. Berbagai kesulitan dihadapi petugas. Pencarian di mulai dari arus bawah di Perairan Tanjung Benoa yang cukup kuat, hingga ada banyak kapal-kapal besar yang sandar. Akhirnya pada upaya penyelaman sorti ke tiga, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban yang sudah meninggal pada pukul 15.10 Wita. "Korban ditemukan sekitar 20 meter arah barat dari lokasi kejadian, pada kedalaman kurang lebih 15 meter," ucapnya. Selanjutnya jenazah Bangga dibawa ke RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah Denpasar menggunakan ambulans milik Al Mandiri. (hes/k.turnip)
Baca juga :
• Karyawan SPBU Suwung Kangin Tewas di Ruang Genset SPBU
• Pengendara PCX Tewas Kecelakaan di Gunung Soputan
• Wagub Giri Prasta Ajak Generasi Bangsa Lanjutkan Perjuangan Pahlawan