Podiumnews.com / Aktual / Politik

Lima Satya Jadi Pesan Moral PHDI untuk Presiden

Oleh Podiumnews • 02 September 2025 • 17:04:00 WITA

Lima Satya Jadi Pesan Moral PHDI untuk Presiden
Ketua Umum PHDI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, usai Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan pimpinan ormas lintas agama, Senin (1/9/2025), (Foto Hasil Tangkapan YouTube Sekneg)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com - Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan pimpinan ormas lintas agama di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/9), menghadirkan Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya. Dalam kesempatan itu, Wisnu menyampaikan pesan moral lima nilai kebenaran atau satya sebagai pedoman kepemimpinan bangsa.

Lima satya tersebut adalah Satya Herdaya (mengikuti suara hati dan suara rakyat), Satya Wacana (menjaga ucapan), Satya Semaya (menepati janji), Satya Mitra (bersahabat dan bersinergi), serta Satya Laksana (melakukan yang terbaik). Menurutnya, nilai-nilai ini penting dipraktikkan oleh pemimpin maupun rakyat agar Indonesia tetap damai dan bersatu.

“Jagalah mulut, mulutmu harimau, lidahmu pedangmu. Jangan pernah kasar, jangan fitnah, jangan jahat, dan jangan bohong. Janji yang sudah diucapkan harus ditepati,” tegas Wisnu dalam keterangannya, Selasa (2/9/2025).

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu juga mengingatkan Presiden Prabowo agar berani menegakkan keadilan secara adil. Ia menekankan kepemimpinan sejati ditentukan oleh keberanian mengambil sikap, bukan hanya memberi perintah.

“Pisau komando itu tajam ke atas, bukan hanya ke bawah. Jadi, pemimpin harus berani. Mari kita bersatu, percaya kepada Tuhan, dan berdoa agar Indonesia tetap damai,” ujarnya.

Selain pesan moral, Wisnu menyerukan agar seluruh umat beragama memperkuat rasa kekeluargaan. Menurutnya, doa dan persatuan harus menjadi pegangan bersama dalam menghadapi tantangan bangsa.

“Kita nyanyikan Indonesia Raya, kita berseru Indonesia tetap bersatu, berdoa agar Indonesia bahagia, dan berjanji Indonesia tetap abadi,” tambahnya.

Pertemuan tersebut juga dihadiri Pemimpin Umum Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, yang menegaskan bahwa inisiatif pertemuan dengan Presiden datang dari ormas-ormas Islam sendiri. Selain membahas isu global seperti Gaza, fokus pertemuan meluas pada persoalan bangsa, termasuk menjaga persatuan dan kepentingan rakyat.

Keterlibatan tokoh lintas agama dalam pertemuan itu menunjukkan adanya komitmen bersama untuk memberikan masukan kepada Presiden. Pesan moral dari PHDI menegaskan pentingnya nilai spiritual dalam kepemimpinan, sementara ormas Islam menekankan perlunya mengutamakan kepentingan rakyat. Presiden Prabowo, menurut para tokoh, menunjukkan keterbukaan menerima aspirasi dan komitmen untuk menindaklanjuti masukan yang disampaikan.

(riki/sukadana)