Demo Besar Guncang IHSG, Rp385 Triliun Lenyap
YOGYAKARTA, PODIUMNEWS.com - Gelombang aksi demonstrasi besar dan huru-hara akhir pekan lalu berdampak nyata pada kondisi ekonomi nasional. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 2,7 persen atau setara Rp385–391 triliun, mencerminkan menurunnya kepercayaan pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Denni Puspa Purbasari menilai penurunan tersebut wajar terjadi. Menurutnya, stabilitas sosial dan politik merupakan tumpuan utama bagi pertumbuhan ekonomi.
“Untuk tumbuh, ekonomi perlu stabilitas politik sebagaimana dalam Trilogi Pembangunan zaman Presiden Soeharto yang menegaskan itu,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (4/9/2025).
Denni menjelaskan, pelemahan IHSG dari Kamis (28/8) ke Senin (1/9) mencerminkan meningkatnya risiko pasar. Meski begitu, ia menambahkan tidak semua saham anjlok karena beberapa sektor masih ditopang faktor positif.
Dampak aksi massa ini juga dirasakan pelaku usaha, terutama UMKM. “UKM yang bersandar pada penghasilan harian paling sulit. Tutup tiga hari berarti tidak ada penghasilan sama sekali. Itu setara dengan 10 persen omset sebulan,” jelasnya.
Ia menegaskan, kasus penurunan ekonomi akibat ketidakstabilan sosial bukan hal baru. Peristiwa besar seperti demo 212 hingga krisis multidimensi 1998 juga pernah membuat IHSG jatuh tajam.
Selain langkah pemerintah, Denni mengingatkan pentingnya strategi bertahan dari masyarakat. Ia menyarankan rumah tangga lebih selektif dalam pengeluaran dan menyiapkan dana darurat. “Memang ini akan memperlambat ekonomi, tetapi kondisi saat ini menuntut kehati-hatian,” pungkasnya.
(riki/sukadana)