DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Gejolak pasar modal pasca pergantian Menteri Keuangan menunjukkan pentingnya arah kebijakan fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi. Akademisi Universitas Gadjah Mada, Rijadh Djatu Winardi PhD menekankan bahwa konsistensi kebijakan fiskal dan komunikasi yang terukur dari Menkeu baru akan sangat menentukan kepercayaan investor terhadap pasar Indonesia. Menurutnya, meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat melemah lebih dari satu persen usai reshuffle kabinet, pelemahan itu lebih dipicu oleh sentimen jangka pendek. “Pasar biasanya bereaksi besar pada isu politik, lalu menyesuaikan kembali. Investor domestik bahkan memanfaatkan momentum pelemahan untuk akumulasi saham unggulan,” jelasnya melalui siaran pers, Jumat (12/9/2025). Rijadh menekankan, sektor perbankan menjadi yang paling sensitif terhadap ketidakpastian kebijakan fiskal karena dianggap barometer utama perekonomian. Namun, ia menegaskan koreksi yang sempat terjadi lebih mencerminkan shock sesaat, bukan tanda pelemahan fundamental ekonomi. “Yang terpenting, Menkeu baru harus segera memberi kepastian arah kebijakan fiskal, baik jangka pendek maupun jangka panjang, serta menyampaikan komunikasi yang menenangkan publik dan pelaku pasar,” katanya. Ia menambahkan, komunikasi kebijakan memegang peranan besar dalam menjaga sentimen positif. Pernyataan yang tidak terukur berpotensi ditafsirkan pasar sebagai sinyal negatif. Karena itu, kejelasan strategi fiskal dan transparansi program pemerintah menjadi sinyal penting bahwa risiko dapat dikelola dengan baik. Lebih jauh, Rijadh menilai kesinambungan kebijakan fiskal, kepastian regulasi, dan kredibilitas kepemimpinan Menkeu baru akan membantu mempertahankan arus modal sekaligus mengurangi risiko volatilitas berlebihan. “Menkeu baru sudah sepatutnya menjaga stabilitas fiskal, kepastian regulasi, serta komunikasi kebijakan yang menenangkan agar kepercayaan investor tetap terjaga,” pungkasnya. (riki/sukadana)
Baca juga :
• Badung Raih Apresiasi Nasional Peduli UMKM di HUT KompasTV
• Ekonom UGM Ingatkan Risiko Rupiah Melemah Imbas Kebijakan Menkeu Baru
• Biaya Transportasi RI Tembus 12,46 Persen Lebihi Standar Bank Dunia