Search

Home / Aktual / Edukasi

1.835 Sekolah di Bali Terdampak Banjir, 60 Rusak Berat

Nyoman Sukadana   |    15 September 2025    |   10:54:00 WITA

1.835 Sekolah di Bali Terdampak Banjir, 60 Rusak Berat
Kemendikdasmen memastikan sekolah-sekolah yang terdampak banjir di Provinsi Bali akan mendapatkan bantuan sarana dan prasarana. (Kemendikdasmen)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Banjir besar yang melanda Bali pada Selasa (9/9/2025) malam menimbulkan dampak serius terhadap dunia pendidikan. Data sementara mencatat sebanyak 1.835 sekolah terdampak, dengan 60 sekolah mengalami rusak berat. Sedikitnya 906 siswa dan 74 guru ikut merasakan dampak langsung dari bencana yang dipicu curah hujan ekstrem tersebut.

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dasmen) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Gogot Suharwoto, menegaskan pemerintah pusat sudah menyiapkan program bantuan perbaikan sarana dan prasarana sekolah pada tahun anggaran 2026.

“Kami akan memberikan bantuan berupa sarana dan perbaikan prasarana sekolah sehingga mengurangi risiko dampak banjir, pada tahun anggaran 2026,” kata Gogot saat meninjau sekolah terdampak di Denpasar, Minggu (14/9/2025)..

Ia menambahkan, layanan pendidikan harus segera dipulihkan meski kondisi sekolah masih terdampak bencana. Gogot meminta pemerintah daerah menyesuaikan pola pembelajaran dengan kondisi di lapangan agar hak anak untuk belajar tidak terhenti.

“Layanan pendidikan harus tetap diberikan segera untuk memastikan anak-anak kita tetap belajar walaupun di kondisi pasca darurat bencana,” ujarnya.

Selain itu, Gogot menyampaikan keprihatinannya terhadap dampak bencana di Bali. “Banjir kali ini cukup parah karena curah hujan yang sangat tinggi. Kami prihatin atas kondisi sekolah-sekolah yang terdampak,” ucapnya.

Berdasarkan pemetaan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), sekolah terdampak tersebar di enam kabupaten dan kota. Kabupaten Badung mencatat 214 sekolah terdampak, Gianyar 285 sekolah, Jembrana 226 sekolah, Klungkung 49 sekolah, dan Tabanan 113 sekolah. Kota Denpasar menjadi wilayah dengan jumlah terdampak terbanyak, mencapai 948 sekolah.

Dalam kunjungannya ke Denpasar, Gogot didampingi Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Bali, I Made Alit Dwitama, meninjau kondisi sejumlah sekolah yang terendam banjir. Sekolah yang dikunjungi antara lain SDN 04 Dauh Puri, SDN 12 Dauh Puri, SDN 10 Paguyangan, dan SDN 11 Paguyangan. Pada kesempatan itu, ia juga menyerahkan perlengkapan belajar (school kit) kepada murid-murid sebagai bentuk dukungan awal agar tetap bersemangat mengikuti kegiatan belajar.

Banjir yang terjadi pada 9 September pukul 23.15 WITA tidak hanya merusak infrastruktur pendidikan, tetapi juga menelan korban jiwa. Sebanyak 16 orang terdampak, dengan 14 meninggal dunia dan dua masih hilang. Selain itu, 562 warga harus mengungsi ke lokasi aman. Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar telah menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem sejak 10 hingga 17 September 2025.

Kemendikdasmen memastikan program bantuan tidak berhenti pada perbaikan fisik sekolah, tetapi juga diarahkan untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana. Melalui Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), pemerintah mendorong sekolah-sekolah menjadi lebih tangguh, inklusif, dan siap menghadapi risiko serupa di masa depan.

(sukadana)

Baca juga :
  • Putri Koster Dorong Sekolah Jadi Teladan Kelola Sampah
  • PKK Bisa Jadi Motor Penggerak Bali Bersih Sampah
  • 227 Laporan Maladministrasi, Ombudsman Awasi Ketat PPDB 2025