Search

Home / Aktual / Ekonomi

Pekerja Pilih Bertahan Meski Hilang Motivasi

Nyoman Sukadana   |    17 September 2025    |   18:23:00 WITA

Pekerja Pilih Bertahan Meski Hilang Motivasi
Ilustrasi fenomena job hugging. (podiumnews)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com Fenomena job hugging atau kecenderungan pekerja untuk tetap bertahan pada satu pekerjaan meskipun sudah kehilangan minat dan motivasi, kini semakin marak di Indonesia. Pilihan ini diambil banyak orang sebagai strategi bertahan hidup di tengah bayang-bayang ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan tekanan ekonomi yang kian berat.

Guru Besar Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus pengamat ketenagakerjaan, Prof Dr Tadjuddin Noer Effendi MA menegaskan fenomena tersebut bukanlah hal baru. Namun, situasi pasar kerja yang semakin sulit dalam lima tahun terakhir membuat job hugging menjadi tren yang semakin kuat di kalangan pekerja.

“Mencari pekerjaan baru memiliki risiko yang tinggi, maka mereka cenderung memilih bertahan,” katanya melalui keterangan pers, Rabu (17/9/2025).

Menurutnya, faktor keamanan finansial dan stabilitas menjadi alasan utama pekerja enggan melepas pekerjaan lamanya, meskipun tidak sesuai dengan minat maupun harapan. Ia menganalogikan kondisi ini dengan pepatah lama. “Berharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan. Lebih baik bertahan dengan pekerjaan yang ada saat ini daripada mengambil keputusan berisiko yang belum tentu pasti ke depannya,” ujarnya.

Tadjuddin menyebut, kondisi pasar kerja Indonesia dalam lima tahun terakhir sangat tidak menentu. Laju ekonomi yang melambat, tingginya angka pengangguran, serta daya beli masyarakat yang melemah memperburuk situasi. Saat ini, tingkat pengangguran terbuka Indonesia mencapai 7,4 persen menjadi tertinggi di Asia Tenggara. Ironisnya, mayoritas pengangguran berada di rentang usia muda pencari kerja, yakni 15 hingga 24 tahun.

“Efek domino dari situasi ini adalah rendahnya serapan tenaga kerja baru, terutama bagi fresh graduate. Alhasil, mereka yang sudah bekerja lebih memilih bertahan, meski harus menekan keinginan pribadi dan kehilangan motivasi,” tambahnya.

Fenomena job hugging juga membuat banyak pekerja mencari jalan pintas untuk menambah penghasilan tanpa meninggalkan pekerjaan utama. Strategi yang paling banyak dipilih adalah mengambil pekerjaan sampingan, baik sebagai freelancer maupun menjalankan bisnis kecil-kecilan. “Masyarakat lebih memilih untuk menambah pemasukan dari pekerjaan sampingan, daripada melepaskan pekerjaan lama yang relatif lebih aman,” jelasnya.

Kondisi ini mencerminkan dilema besar yang dihadapi angkatan kerja Indonesia. Di satu sisi, banyak pekerja ingin berkembang dan mencari pekerjaan sesuai minat. Namun di sisi lain, tekanan ekonomi dan ketidakpastian pasar kerja membuat mereka memilih jalan aman dengan tetap bertahan, meski semangat kerja terkikis sedikit demi sedikit.

Fenomena job hugging diprediksi akan terus mewarnai dunia kerja Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Selama pasar kerja masih sulit ditembus, angka pengangguran tinggi, dan ancaman PHK massal tetap menghantui, banyak pekerja kemungkinan besar memilih bertahan pada pekerjaan yang ada, sembari mencari tambahan dari usaha sampingan.

(riki/sukadana)

Baca juga :
  • KUR Perumahan Bantu UMKM Homestay hingga Warung Rakyat
  • Pelatihan Pembuatan Kue Buka Peluang Usaha di Badung
  • Wisata Bangkit, PR Kebersihan Uji Daya Saing