Podiumnews.com / Aktual / Pemerintahan

Denpasar Klaim Pengelolaan Sampah Capai 96,25 Persen, Luncurkan Ribuan Teba Modern

Oleh Nyoman Sukadana • 11 Oktober 2025 • 22:05:00 WITA

Denpasar Klaim Pengelolaan Sampah Capai 96,25 Persen, Luncurkan Ribuan Teba Modern
Wawali Arya Wibawa menjadi pembicara Utsawa Brahma Widya digelar UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Sabtu (11/10/2025) di Lumintang. (foto/sukadana)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Pemerintah Kota Denpasar mengklaim telah mencapai angka signifikan dalam upaya penanganan masalah lingkungan, dengan tingkat pengelolaan sampah kota yang diklaim mencapai 96,25 persen. Guna menekan volume sampah yang berakhir di tempat pengelolaan akhir, Pemkot Denpasar juga mengumumkan rencana ambisius untuk membangun 5.500 unit Teba Modern.

Klaim dan rencana strategis ini disampaikan oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, dalam kuliah umum pada kegiatan Utsawa Brahma Widya yang diselenggarakan oleh Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa di Graha Sewaka Dharma Lumintang, Sabtu (11/10/2025).

Capaian dan Tantangan Pengelolaan

Dalam paparannya, Wawali Arya Wibawa menjelaskan bahwa Pemkot Denpasar secara berkelanjutan berupaya menjawab tantangan kota modern, termasuk isu kemacetan dan pengelolaan sampah, dengan tetap berpegang pada filosofi budaya Tri Hita Karana.

“Pembangunan Denpasar tidak hanya berorientasi pada kemajuan fisik, tetapi juga menjaga jati diri dan kearifan lokal. Salah satu tantangan terberat adalah pengelolaan sampah,” ujar Wawali.

Ia memaparkan, dari total volume sampah yang dihasilkan, Denpasar berhasil mencatat tingkat pengelolaan sebesar 96,25 persen. Angka ini mencakup keseluruhan proses, termasuk upaya pembersihan badan air. Secara spesifik, Wawali mengungkapkan, rata-rata pengangkutan sampah dari sungai di wilayah Denpasar mencapai 25 ton per hari.

Namun, komitmen tersebut tidak berhenti pada pengangkutan. Guna mengatasi akar masalah dan mengurangi volume sampah yang harus dibuang, Pemerintah Kota Denpasar kini berfokus pada pendekatan desentralisasi pengelolaan sampah berbasis sumber.

Strategi 5.500 Teba Modern

Untuk memperkuat pengelolaan sampah dari hulu, Wawali Arya Wibawa mengumumkan inisiatif pembangunan skala besar 5.500 Teba Modern. Teba Modern adalah istilah yang merujuk pada inovasi fasilitas pengelolaan sampah berbasis kawasan atau rumah tangga yang bertujuan untuk memilah dan mengolah sampah secara mandiri.

“Pemerintah juga tengah membangun 5.500 Teba Modern sebagai upaya mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pengelolaan. Ini adalah langkah strategis kami untuk menekan residu,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wakil Walikota menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak hanya terletak di tangan pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Untuk mendorong gerakan kolektif ini, ia menyatakan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perangkat daerah harus menjadi garda terdepan dalam implementasi.

“Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan gerakan bersama masyarakat. ASN dan perangkat daerah kami dorong menjadi contoh melalui penerapan Teba Modern di lingkungan kerja dan juga di lingkungan masing-masing,” tambahnya.

Inisiatif Teba Modern ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju yang tetap harmonis antara kemajuan, budaya, dan keberlanjutan lingkungan.

Kegiatan Utsawa Brahma Widya sendiri merupakan ajang edukasi dan kompetisi keagamaan dan budaya yang diselenggarakan UHN I Gusti Bagus Sugriwa, dihadiri oleh jajaran OPD terkait serta akademisi, dan menjadi platform bagi Pemkot Denpasar untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pembangunan yang telah berjalan. 

(sukadana)