Diakses di 162 Negara, Aplikasi Pungutan Wisatawan Bali Raup Rp320 Miliar
DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Inovasi digital Pemerintah Provinsi Bali melalui aplikasi We Love Bali mendapat sorotan khusus dari tim penilai Innovative Government Award (IGA) 2025. Platform pembayaran Pungutan Wisatawan Asing (PWA) yang dikembangkan secara mandiri ini tercatat telah diakses dari 162 negara dan berhasil membukukan pendapatan daerah yang signifikan.
Fakta ini terungkap saat tim validasi IGA yang terdiri dari unsur akademisi, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), dan media nasional melakukan peninjauan lapangan ke Kantor Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali, Jumat (21/11/2025).
Sekretaris Diskominfos Bali, Gusti Ngurah Kama Wijaya, menjelaskan bahwa keunggulan utama aplikasi ini adalah jangkauan akses globalnya. Wisatawan mancanegara dapat mengakses sistem dan melakukan pembayaran dari negara asal mereka sebelum tiba di Bali.
"Aplikasi We Love Bali kini dapat diakses dari 162 negara. Yang membanggakan, aplikasi ini dikembangkan sepenuhnya oleh tim internal Diskominfos tanpa melibatkan vendor pihak ketiga," ujar Gusti Ngurah Kama Wijaya.
Sistem ini dirancang terintegrasi untuk memudahkan wisatawan maupun petugas di lapangan. Selain pembayaran daring, aplikasi ini mendukung pemungutan PWA di hotel dan destinasi wisata melalui pemindaian kode QR (QR Code).
"Fitur mobile checker dan banner digital juga sudah berjalan untuk memastikan kepatuhan pembayaran di berbagai titik pemeriksaan," tambahnya.
Dari sisi dampak ekonomi, efektivitas aplikasi ini terbukti nyata. Hingga Oktober 2025, PWA telah menghasilkan pendapatan lebih dari Rp320 miliar bagi kas daerah. Angka ini mendekati target akhir tahun yang ditetapkan sebesar Rp380 miliar.
Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Nyoman Sumarajaya, menegaskan bahwa teknologi ini menjadi ujung tombak untuk mencegah kebocoran pendapatan daerah. Pihaknya juga menyediakan layanan bantuan pelanggan (customer support) untuk melayani pertanyaan wisatawan asing terkait penggunaan aplikasi.
"Kami terus berupaya mengurangi loss (kehilangan potensi) wisatawan yang belum membayar PWA. Percepatan integrasi sistem terus dilakukan sesuai arahan Gubernur Bali," tegas Sumarajaya.
Tim penilai IGA melakukan pencocokan data sistem dengan kondisi riil di lapangan untuk memastikan inovasi ini benar-benar berjalan efektif. Selain memantau sistem di Diskominfos, tim juga memvalidasi penerapan pemungutan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Hotel Westin Nusa Dua.
Inovasi teknologi ini dinilai menjadi salah satu kunci keberlanjutan pariwisata Bali, mengingat sektor ini menyumbang 53 persen devisa pariwisata nasional.
(sukadana)