Podiumnews.com / Aktual / Politik

Anom Gumanti Tegaskan Museum Perdamaian Bali Harus Berkisah dan Berjiwa

Oleh Nyoman Sukadana • 03 Desember 2025 • 20:14:00 WITA

Anom Gumanti Tegaskan Museum Perdamaian Bali Harus Berkisah dan Berjiwa
Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti saat memimpin rapat koordinasi pembangunan Museum Perdamaian Bali. (foto/angga)

MANGUPURA, PODIUMNEWS.com — Gagasan pembangunan Museum Perdamaian Bali di kawasan Legian mulai memasuki tahap koordinasi lintas OPD. Ketua DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti memimpin rapat awal pada Rabu (3/12/2025) untuk memastikan museum ini tidak hanya berdiri sebagai bangunan megah, tetapi menjadi ruang hidup yang merekam perjalanan sejarah dan mengajarkan nilai harmoni kepada generasi mendatang.

Dalam rapat tersebut, Anom Gumanti menegaskan bahwa museum harus menjadi medium yang mengajak publik memahami makna perdamaian Bali, bukan sekadar destinasi wisata baru di Kuta. Museum ini, menurutnya, harus memiliki kekuatan cerita yang menggugah dan mendokumentasikan bagaimana masyarakat Bali membangun harmoni di tengah tantangan zaman.

“Museum Perdamaian Bali harus memiliki narasi yang kuat, bahwa Bali adalah ruang harmoni, tempat kita belajar dari masa lalu untuk menjaga masa depan,” ujar Anom Gumanti, Kamis (4/12/2025).

Rapat koordinasi turut dihadiri Ketua Komisi II DPRD Badung I Made Sada dan anggota DPRD Wayan Puspa Negara. Keduanya memberikan pandangan agar museum tidak berhenti pada konsep arsitektural, tetapi benar-benar mampu menyampaikan pesan perdamaian yang relevan bagi masyarakat Bali maupun wisatawan dunia.

Made Sada mengingatkan pentingnya desain museum yang memiliki kedalaman makna.
“Jangan hanya bagus secara arsitektur, tapi juga bermakna,” ujarnya.

Pemaparan konsep awal dilakukan oleh Tim Konsultan Perencanaan Dinas PUPR Badung, mulai dari struktur bangunan, alur ruang pamer, hingga elemen nilai budaya Bali yang dirancang sebagai roh utama museum. Pada tahap ini, OPD diminta memberikan masukan agar museum benar-benar sesuai visi dan identitas Bali.

Pertemuan tersebut dihadiri jajaran Sekretariat Daerah Kabupaten Badung, Dinas Kebudayaan, Dinas PUPR, Bappeda, BPKAD, Bagian Tata Pemerintahan, Camat Kuta dan Lurah Kuta. Plt. Asisten I Setda Badung Wayan Wijana menyatakan bahwa pemerintah daerah berkomitmen menata proses pembangunan dengan profesional dan transparan.

“Kami berkomitmen memastikan seluruh proses berjalan transparan, terukur, dan saling bersinergi antar OPD,” jelasnya.

Pembangunan Museum Perdamaian Bali ditargetkan menjadi kekuatan baru bagi kawasan Kuta sebagai pusat pariwisata dunia. Tidak hanya memperkaya destinasi budaya, museum ini diharapkan menjadi ruang refleksi, simbol rekonsiliasi sejarah, serta medium diplomasi budaya Bali kepada dunia internasional.

Dengan arah visi yang kuat tersebut, museum ini diharapkan menjadi landmark baru yang tidak hanya dikunjungi, tetapi menginspirasi.

(angga/sukadana)