Podiumnews.com / Aktual / Sosial Budaya

Bupati Badung Tegaskan Penguatan Kelembagaan Adat

Oleh Nyoman Sukadana • 21 Desember 2025 • 19:50:00 WITA

Bupati Badung Tegaskan Penguatan Kelembagaan Adat
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menghadiri Pesamuan Agung Lokasabha XII MGPSSR Provinsi Bali di Puspem Badung, Minggu (21/12/2025). (foto/sukadana)

MANGUPURA, PODIUMNEWS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menegaskan komitmennya dalam memperkuat kelembagaan adat sebagai pilar strategis pembangunan daerah berbasis nilai budaya Bali. Penegasan tersebut disampaikan Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat menghadiri Pesamuan Agung Lokasabha XII Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Provinsi Bali di Ruang Kertha Gosana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Minggu (21/12/2025).

Bupati Adi Arnawa menyampaikan bahwa lembaga adat memiliki peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial, harmoni budaya, serta keberlanjutan pembangunan daerah. Menurutnya, pembangunan yang berorientasi pada kemajuan ekonomi dan infrastruktur harus berjalan seiring dengan penguatan nilai adat, budaya, dan spiritualitas masyarakat Bali.

“Lokasabha bukan sekadar agenda organisasi, tetapi merupakan forum strategis untuk memperkokoh pasemetonan serta memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga adat, dan masyarakat. Ini menjadi bagian penting dalam menjaga keseimbangan pembangunan antara aspek sekala dan niskala dengan menjunjung nilai kebersamaan, gotong royong, dan kearifan lokal Bali,” ujar Adi Arnawa.

Ia berharap pelaksanaan Lokasabha XII di Kabupaten Badung dapat menjadi momentum konsolidasi internal MGPSSR dalam merumuskan program kerja yang adaptif terhadap dinamika sosial, berdaya guna bagi masyarakat, serta berkelanjutan. Program-program tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan sosial budaya dan pembangunan sumber daya manusia Bali secara berkesinambungan.

“Lokasabha ini diharapkan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan bersama, memargi antar, labda karya, sida purna, sida sidaning don. Jadikan forum ini sebagai ruang dialog konstruktif untuk merumuskan arah kebijakan organisasi adat ke depan, sekaligus mempertegas peran MGPSSR sebagai penjaga nilai tradisi, etika sosial, dan identitas budaya Bali di tengah arus modernisasi,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya menekankan pentingnya persatuan krama Bali dalam menjaga keharmonisan sosial, adat, budaya, dan kehidupan beragama. Ia mengingatkan bahwa Bali sebagai daerah terbuka dan destinasi dunia menghadapi berbagai kepentingan yang tidak selalu sejalan dengan nilai lokal.

Menurut Koster, penguatan organisasi adat merupakan bagian dari strategi menjaga ketahanan sosial Bali. Ia menilai MGPSSR memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat agar tetap berpegang pada nilai adat dan budaya Bali.

“Kita harus bersatu menjaga Bali. Harmonisasi adat, budaya, dan kehidupan beragama adalah fondasi utama Bali. Organisasi adat harus menjadi garda terdepan dalam menjaga harmoni sosial dan jati diri Bali,” ujar Koster.

Pesamuan Agung Lokasabha XII MGPSSR Provinsi Bali secara resmi dibuka oleh Gubernur Bali dengan pemukulan gong. Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Bali Nyoman Giri Prasta, anggota DPR RI, para bupati dan wakil bupati se-Bali, anggota DPRD, serta jajaran pengurus MGPSSR tingkat pusat dan daerah.

(adi/sukadana)