Duta PSBS Padas Tabanan Dorong Budaya Bersih Melalui Teba Modern
TABANAN, PODIUMNEWS.com – Pastikan Tabanan bersih dari sampah, Duta PSBS Padas (Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Pelemahan Kedas) Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, memantau langsung penerapan inovasi Teba Modern yang diterapkan oleh warga Banjar Kalanganyar Kanginan, Desa Sudimara, Tabanan, Bali, Selasa (23/12/2025).
Kunjungan ini menjadi bentuk komitmen nyata Bunda Rai dalam memastikan program pengelolaan sampah berbasis sumber berjalan efektif dan berkelanjutan di tengah masyarakat.
Dalam kunjungan tersebut, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya bersama Wakil Bupati Tabanan I Made Dirga, Sekretaris I dan II TP PKK Kabupaten Tabanan dan jajaran terkait, Ketua TP PKK Kecamatan Tabanan, serta Perbekel setempat. Jajaran meninjau langsung dua rumah warga, yakni milik Ketut Rusnaya dan Ni Wayan Wiratni, yang telah memasang Teba Modern sejak sekitar empat bulan lalu.
Bunda Rai secara langsung memantau proses pengolahan sampah melalui Teba Modern. Sebelumnya, meskipun di desa telah tersedia bank sampah, masyarakat masih mengalami kesulitan dalam mengelola sampah rumah tangga. Selain itu, pengangkutan sampah ke TPA hanya dilakukan oleh truk sampah sebanyak dua kali dalam seminggu, sehingga kondisi tersebut kerap menyebabkan sampah menumpuk di rumah warga.
Melalui inovasi Teba Modern yang juga digagas oleh Ny. Rai Wahyuni Sanjaya selaku Duta Palemahan Kedas Kabupaten Tabanan, serta sosialisasi yang terus dilakukan oleh TP PKK Kabupaten Tabanan bersinergi dengan TP PKK Provinsi Bali, masyarakat kini mulai merasakan manfaat nyata pengelolaan sampah dari sumbernya. Program ini menjadi bagian dari upaya bersama mewujudkan Bali yang bersih dan lestari.
Dalam kunjungannya, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya menekankan pentingnya perubahan pola pikir masyarakat. “Hal ini tidak sulit dilakukan, hanya membutuhkan mindset dan budaya. Dari suatu kebiasaan menjadi suatu budaya, budaya bersih mengolah sampah dari sumbernya. Nanti diusahakan pelan-pelan semua rumah tangga harus punya. Begitu idealnya. Idealnya satu rumah tangga ada dua, ketika satu panen satunya bisa dipergunakan, minimal masing-masing rumah tangga ada satu teba,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikannya setelah melihat pembangunan Teba Modern yang telah tersedia sebanyak 59 unit di Desa Kalanganyar Kanginan. Dalam praktiknya, satu rumah yang terdiri dari dua hingga tiga kepala keluarga masih menggunakan satu teba modern untuk sampah organik. Bunda Rai mengakui, bahwa penerapan budaya baru membutuhkan waktu, kedisiplinan, serta komitmen bersama dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
Ketut Rusnaya, salah satu warga Banjar Kalanganyar yang mendapat kunjungan langsung sekaligus Ketua Kelompok Teba Modern bersama Bendesa Adat, menjelaskan proses yang telah dilalui masyarakat.
“Proses pembuatan teba modern, kebetulan saya memandati tugas ini bersama bendesa adat. Seperti yang disampaikan ibu tadi, kita mulai membuat base, kita tanam, kita beri tutupnya. Tidak berhenti sampai di situ, ibu-ibu kita kawal supaya benar-benar yang masuk ke teba modern ini adalah sampah organik, tidak boleh masuk plastik. Ini yang harus menjadi budaya. Memang butuh waktu yang cukup, tapi semoga kebiasaan ini bisa menjadi budaya yang baik. Untuk teba modern di sini jumlahnya 59. Harus ada pembusukan menggunakan cairan dekomposer untuk bisa dipanen,” jelasnya.
Sementara itu, Indrayani, salah seorang warga yang merasakan manfaat langsung Teba Modern, mengaku kini pengelolaan sampah rumah tangga menjadi jauh lebih terbantu. Sebelumnya, sampah sering menumpuk karena hanya mengandalkan pengangkutan ke TPA. Dengan Teba Modern, sampah organik dapat dikelola sendiri, sementara sampah anorganik seperti plastik dan kertas dapat dipilah untuk didaur ulang atau dijual ke bank sampah desa.
“Saya berterima kasih sekali dengan program pemerintah, yakni pengelolaan sampah berbasis sumber dan dengan adanya teba modern ini sampah organik bisa langsung kita kelola. Harapan ke depannya ibu-ibu di sini semua kompak agar semua mau mengolah sampah, tidak hanya satu dan dua orang saja. Sudah disediakan teba modern dan bank sampah seperti ini agar bisa dimanfaatkan dan dipergunakan,” pungkas Indrayani.
(sukadana/k.turnip)