BADUNG, PODIUMNEWS.com - Siapa tak kenal Susan Budihardjo, seorang desiner wanita terkenal yang juga founder Lembaga Pengajar Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo. Sokolah mode yang sudah berdiri sejak 40 tahun silam, juga telah melahirkan banyak lulusan deseainer-desainer papan atas Indonesia. Dalam rangka peringatan hari jadi yang ke empat dekade, LPTB Susan Budihardjo merangkainya dengan Graduation Show 2020, yaitu Wisuda dan peragaan hasil karya bagi 22 murid lulusan Bali dan Surabaya. Acara itu diselenggarakan di Ballroom The Trans Resort Bali, Kerobokan, Seminyak, Bali, Sabtu (15/2) malam. Mengambil tema besar “Time” waktu, menurut Susan, akan memberikan pandangan yang luas tentang daya kreatifitas bagi para siswa dan desainar muda yang tidak terbataskan oleh waktu. “Time menurut saya tidak hanya jam. Dalam melihat kehidupan, kita tidak bisa memutarnya lagi, selalu berubah. Maksudnya kita harus terus maju, kita harus selalu menempatkan diri kita, menyesuaikan diri kita dalam kehidupan maupun dalam berkarya. Harus jalan terus mengikuti perkembangan,” ungkap desainer wanita yang baru saja menginjak usia 70 tahun itu. Terkait tren mode fashion hari ini, Founder LPTB Susan Budihardjo itu menyebut tak memiliki batasan. Semua kemungkinan mode bisa dijakian sebagai tren mode. Selanjutnya, Ia juga menekankan tentang kebutuhan style di era sekarang. “Tren mode sangat luas sekali, tidak ada Batasan tertentu, tidak ada ukuran tertentu,tidak ada warna tertentu, sangat luas sekali, semua kemungkinan ada. Cuma memang, era kehidupan orang sekarang ini berbeda, kita bebas berpakaian. Mau look seperti apapun, oke aja asal bisa styling. Jadi sekarang yang lebih kita tekankan sebetulnya adalah bagaimana caranya kita styling,” jelas Susan. Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan kepada generasi mode muda Indonesia untuk tidak lekas menyerah dan mudah putus asa. Perbanyak jam terbang untuk mengenal karakter karya pribadi. Bekerja lebih keras untuk menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. “Saya mengharapkan kepada generasi muda, persaingan sekarang competitor banget di dunia fashion. Tapi yang penting harus punya karakter dan konsisten. Harus membuka diri untuk banyak wawasan, banyak melihat, banyak membaca, banyak mendengar dan itu menyesuaikan diri kita. Menyesuaikan juga dengan pasar. Ngak bisa seorang desainer membuar karya yang kemauan dia terus. Jadi pasar lagi apa, kita juga harus menyesuaikan. Tapi kita juga harus kasih sesuatu yang baru. Supaya gak bosen,” pungkas Susan Budihardjo. Disisi lain, Tak hanya menampilkan hasil karya para wisudawan, para pecinta fashion, penulis mode serta pengunjung yang hadir juga disuguhkan karya-karya menawan lulusan (alumni) LPTB Susan Budihardjo serta para pengajar. Para desainar muda alumnus yang tampil yaitu; tiga lulusan Bali, Indy Rizkiana, Marchelle Tan dan Julia Tori. Satu perwakilan alumnus Surabaya, Vella Virlia. Selanjutnya, tiga desainer muda lulusan Semarang, Vidi Jjong, Dinisyu, Qolbiana Zahra Adeputri. Menampilkan gaya desain dengan berbagai konsep yang unik dan menarik menjawab tantangan “Time” sebagai tema. Diakhir peragaan, panggung di tutup dengan penampilan 16 set busana karya para guru LPTB Susan Budihardjo Bali yang khas menawan. (RIS/PDN)
Baca juga :
• TP PKK Tabanan Dukung Asta Cita Indonesia Emas
• Korsleting Baterai Sebabkan Kebakaran Gudang di Sidakarya
• Mayat Bayi Ditemukan Mengapung di Parit Munggu