Podiumnews.com / Aktual / Politik

Sekjen Repdem Desak Mafia Alkes Dihukum Berat

Oleh Podiumnews • 07 Juli 2021 • 21:54:23 WITA

 Sekjen Repdem Desak Mafia Alkes Dihukum Berat
Sekjen Repdem, Abe Tanditasik

JAKARTA, PODIUMNEWS.com - Sekjen Repdem, Abe Tanditasik mengecam keras para mafia alat kesehatan (alkes) yang masih saja beraksi di tengah-tengah kesusahan masyarakat di era pandemi ini.

“Mereka mencoba mengeruk keuntungan sebesar-besarnya di masa darurat ini. Tidak ada jalan lain, harus dilakukan tindakan tegas termasuk mencabut izin usaha,” ungkap Abe Tanditasik dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/7).

Kalau soal keberadaan mafia, kata Abe, itu sudah isu lama. Tapi saat penanganan pandemi, khususnya di situasi PPKM Darurat ini ia melihat makin menggila.

“Tiba-tiba tabung oksigen menghilang, obat-obatan melambung dan sulit didapat. Kita semua ingat, di awal pandemi tiba-tiba masker menghilang. Hal ini harus cepat ditangani oleh pemerintah. Kenakan para mafia ini pasal dengan hukuman berat," tegas Abe geram.

Kelangkaan stok tabung oksigen misalnya, menjadi terhambat gara-gara permainan yang ujung-ujungnya meminta impor.

"Kita ini pengekspor, kok malah mafia ini minta impor. Harus diusut siapa-siapa saja yang terlibat dalam permainan ujung-ujungnya minta impor ini. Baik dari seluruh instansi yang terlibat, maupun rekanannya. Sikat habis! Ini ada pejabat gila impor, dasar otak rente!," imbuh Abe.

Repdem juga meminta agar kasus alat antigen daur ulang di Bandara Kualanamu dituntaskan. Tidak cukup hanya memecat Direksi BUMN. Karena, bukan tidak mungkin ada pejabat daerah terlibat dengan para oknum.

"Saya kemarin sempat dengar dugaan alur permainannya. Mereka tidak peduli dengan keselamatan, yang penting meraup untung besar. Hal ini yang harus diselidiki aparat penegak hukum," ujarnya.

Terakhir, Repdem mengajak seluruh masyarakat untuk saling menjaga agar pandemi ini segera berakhir.

"Yang pasti, patuhi prosedur kesehatan. Dua minggu terakhir media sosial beruntun dengan berita duka. Hanya kita, bersama-sama yang bisa menyudahi pandemi ini,” lanjut Abe.

Ia menilai pada Piala Eropa, sudah mulai ada suporter di stadion. Dengan standar prokes yang berlaku di sana. Untuk pemerintah, mungkin bisa menurunkan harga swab antigen sampai di bawah Rp70 ribu, bahkan Rp50 ribu.

“Masyarakat sudah mengeluh, harga surat swab antigen lebih mahal dari alatnya. Jangan biarkan ini menjadi bisnis yang memberatkan masyarakat.Jangan biarkan mafia memeras masyarakat," pungkas Abe. (COK/ISU/PDN)