IGN Shaskara, S.E: Digitalisasi BUMDes
BLAHKIUH, PODIUMNews,com - Dalam membangun kemandirian sebuah desa, diperlukan sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes ) yang kuat sehingga bisa menjawab tantangan tersebut. Kemandirian sebuah desa bukan tidak mungkin akan terwujud jika memiliki BUMDes yang kuat.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Badung, IGN Shaskara, S.E., mengatakan, untuk mewujudkan BUMDes yang kuat harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah desa serta OPD terkait (Kantor Pemerintahan Desa). “Kami yakin bila pemerintahan di desa serta OPD terkait memberikan dukungan penuh BUMDes terutama terkait regulasi maka akan bisa eksis,” katanya di sekretariat DPRD, Senin (26/7) lalu.
Dikatakan, BUMDes adalah Badan Usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari Kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk kesejahteraan masyarakat Desa.
BUMDes dibentuk untuk tujuan mensejahterakan masyarakat desa. Untuk memujudkan itu dibutuhkan BUMDes yang kuat, melalui unit-unit usaha BUMDes yang bisa menjawab tantangan dan kebutuhan rakyat.
Menyinggung kondisi BUMDes secara umum di Badung dan khususnya di Blahkiuh, menurut politisi Golkar asal Desa Blahkiuh, Abiansemal ini, masih bisa terus dilakukan eksplorasi terutama upadate sumber daya manusianya.
Saat ini dalam mengelola bisnis diperlukan SDM yang memiliki jiwa interpreneueryang adaptif terhadap setiap perkembangan teknologi. Kalau tidak, maka cepat atau lambat akan tergilas dengan zaman atau era.
“Untuk itulah kami berharap semua BUMDes yang ada di Abiansemal segera melakukan adaptasi dengan teknologi, apalagi pemerintah daerah sudah menyiapkan tasilitas internet sampai ke plosok desa sehingga harus bisa dimanfaatkan oleh pengelola BUMDes,” jelas Shaskara.
Anggota Komisi III yang antara lain membidangi ekonomi ini optimis, bila BUMDes dikelola oleh orang-orang yang memiliki latar belakang enterpreneur dengan memanfaatkan teknologi (digitalisasi) maka BUMDes akan mampu serta bisa bersaing dengan bisnis e comers lainnya.
Terkait unit bisnis yang mungkin bisa dikelola dan dikembangkan, menurut owner Nyonya Warti Buleleng ini, ada beberapa unit bisnis yang bisa digarap seperti:
Bidang Layanan (Service)
BUMDes digunakan untuk melayani kebutuhan warga, BUMDes bertindak sebagai penyedia layanan publik bagi masyarakat.
Contoh unit usaha BUMDes yang bisa lakukan dalam hal ini adalah layanan air minum desa. Baik untuk pengelolaan air bersih maupun pengelolaan air minum dan berbagai layanan social lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
Bidang Keuangan (Finance)
Dalam hal ini BUMDes menjalankan usaha simpan pinjam, untuk memenuhi kebutuhan keuangan masyarakat desa dengan bunga pinjaman usaha yang lebih rendah ataupun tanpa bunga. Yang mana sering didapatkan masyarakat desa dari para rentenir desa atau bank-bank konvensional pada umunya.
Contoh , Koperasi serta Lembaga Keuangan Desa yang memberikan pinjaman usaha kepada Masyarakat Desa dengan bunga rendah bahkan tanpa bunga.
Bidang Penyewaan (Rent)
BUMDes menjalankan usaha Bidang Penyewaan dengan tujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat setempat, sekaligus untuk memperoleh pendapatan desa.
Contoh Penyewaan Peralatan Pertanian, Penyewaan Peralatan Peternakan, Perkakas Pesta (dekorasi) Gedung, Rumah, Tanah, dan penyewaan kendaraan untuk kegiatan tirtayatra atau pariwisata.
Bidang Jasa Marketing
BUMDes bisa juga menjadi “lembaga perantara” yang menghubungkan antara hasil dari produktivitas Masyarakat Desa dengan pasar luas (market).
Atau bisa juga BUMDes menjual jasa pelayanan kepada Masyarakat Desa ataupun unit-unit usaha dari masyarakat Desa.
Contoh , jada penjualan produk hasil bumi, UMKM, Jasa pembayaran listrik, PAM, Telp, Jasa Pembayaraan Pajak Kendaraan Bermotor dan lain sebagainya.
BUMDes bisa juga mendirikan pasar desa untuk memasarkan atau memperkenalkan produk-produk unggulan yang dihasilkan oleh masyarakat Desa. “ Semua unit bisnis di atas bisa dikelola dengan system digitalisasi untuk menerobos pasar yang kian kompleks sehingg akan mampu bersaing dalam market global,” tandas Sahaskara. (EDY/ISU/PDN)