JAKARTA, PODIUMNEWS.com – Pemerintah menugaskan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi koordinator salah satu dari tiga program yang tengah dicanangkan pemerintah, yakni Manajemen Talenta bidang Riset dan Inovasi. Dua program lainnya yakni Manajemen Talenta bidang Seni dan Budaya akan dikoordinasikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Manajemen Talenta bidang Olahraga akan dikoordinasikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Program Research and Innovation in Science and Technology Project (RISET-Pro) akan berakhir pada tahun ini. Program yang merupakan kerjasama BRIN dengan Bank Dunia sejak tahun 2013 ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi talenta Sumber Daya Manusia (SDM) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang unggul menuju Indonesia Emas 2045, dan meningkatkan daya saing kelembagaan iptek, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui teknologi dan inovasi. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, kedepan, RISET-Pro akan dilanjutkan dalam bentuk program nasional, yaitu Manajemen Talenta Nasional bidang Riset dan Inovasi. “RISET-Pro akan memberikan pengalaman dan kekuatan bagi kami untuk mendukung Manajemen Talenta Nasional yang akan dimulai tahun depan secara lebih masif,” ungkap Handoko saat memberikan sambutan pada Simposium RISET-Pro 2021, secara daring, Kamis (18/11). Lebih rinci Handoko menjelaskan, melalui program Manajemen Talenta Nasional bidang Riset dan Inovasi, BRIN telah menyiapkan skema peningkatan kapasitas SDM yang difokuskan kepada mahasiswa baik S1, S2, dan S3, serta remaja dalam bentuk science engagement. Skema ini akan dilakukan melalui kegiatan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) untuk jalur riset melalui aktivitas riset di berbagai pusat riset BRIN, maupun MBKM jalur entrepreneurship berbasis teknologi yang dilakukan di berbagai kawasan sains dan teknologi yang dikelola oleh BRIN. Program Manajemen Talenta bahkan menyiapkan studi hingga jenjang post doctoral, untuk memastikan generasi talenta muda memiliki kesempatan berkarir melanjutkan minat riset sesuai bidang kepakarannya. Handoko berharap, program Manajemen Talenta bisa menciptakan ekosistem riset dan inovasi dengan SDM yang sangat memadai, tidak hanya menjadi periset atau akademisi, namun mencetak pengusaha-pengusaha masa depan berbasis teknologi. “Karena itu, BRIN menyiapkan berbagai infrastruktur riset untuk menarik talenta-talenta SDM kita termasuk diaspora agar mau kembali dan berkarya di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas riset serta pertumbuhan ekonomi berbasis iptek,” terangnya. Plt. Deputi Bidang SDM Iptek, Edy Giri Rachman Putra mengatakan, RISET-Pro telah memberangkatkan karya siswa dari berbagai lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan untuk melanjutkan pendidikan program gelar hingga ke 19 negara, dimana beberapa negara menjadi tujuan utama, antara lain Jepang, Inggris, Australia, Jerman, Belanda, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Sejak diluncurkan awal tahun 2013 hingga akhir Oktober 2021, RISET-Pro telah menghasilkan lulusan 374 orang, dengan rincian 242 program S2 dan 132 program S3. Selain itu, 72 penerima beasiswa masih berstatus aktif atau belum lulus studi. Sedangkan program RISET-Pro non gelar telah menghasilkan 2299 lulusan hingga saat ini. Dalam rangkaian simposium ini, program RISET-Pro dan Direktorat Manajemen Talenta BRIN meluncurkan Sistem Informasi Alumni RISET-Pro dan Manajemen Talenta (SIARMATA). Sistem ini menjadi wadah dalam mengelola data profil para alumni, mengumpulkan portofolio kegiatan proyek atau riset, hasil luaran riset dan inovasi, menjejaringkan dan mempromosikan keahlian para alumni kepada mitra riset atau industri, serta membentuk komunitas praktik para alumni RISET-Pro dalam sebuah sistem informasi. Selain itu, telah ditetapkan pula pengurus Ikatan Alumni RISET-Pro (IASPro) periode tahun 2021 – 2024, yakni Muhammad Kozin sebagai Ketua Umum, Petit Wiringgalih sebagai Sekretaris Jenderal, dan Khoirun Nisa sebagai Bendahara. Simposium Riset-Pro 2021 dengan tema Pengembangan Kompetensi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 telah diselenggarakan sejak Rabu (17/08) hingga hari ini, secara luring di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, dan daring melalui Zoom Meeting serta YouTube BRIN. Simposium hari ke -2 diisi dengan Final Ekspose RISET-Pro, dengan menghadirkan narasumber, yakni Kepala BRIN (Laksana Tri Handoko), Plt. Dirjen Diktiristek, Kemendikbudristek (Nizam), Menteri PPN/ Kepala Bappenas (Suharso Monoarfa), Ketua Komisi VII DPR RI (Sugeng Suparwoto), Direktur Beasiswa LPDP Kemenkeu (Dwi Larso), dan Kepala Program Pengembangan Manusia Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste (Achim Daniel Schmillen). Selain itu, simposium juga diisi dengan diskusi panel program RISET-Pro. (COK/ISU/PDN)
Baca juga :
• Film Tanpa Ampun Angkat Kisah Nyata Turis Rampok di Bali
• Cara Kenali Tanda Link Penipuan
• Blokir Situs, Sehatkan Ruang Digital