Podiumnews.com / Aktual / Politik

IPU Bali Jadi Titik Balik Pemulihan Tatanan Geopolitik Dunia

Oleh Podiumnews • 20 Maret 2022 • 18:49:00 WITA

IPU Bali Jadi Titik Balik Pemulihan Tatanan Geopolitik Dunia
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin. (Foto: doc.sumselupdate/Istimewa)

BADUNG, PODIUMNEWS.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin mengatakan pembukaan IPU ke-I44 di Nusa Dua Bali dapat menjadi titik balik pemulihan tatanan geopolitik dunia yang saat ini tengah terbelah dan meruncing.

Melihat itu, menurutnya Indonesia dapat mengmbil peran layaknya sang Proklamator Soekarno yang memposisikan Indonesia sebagai titik temu perbedaan blok-blok ideologi dan geopolitik terutama dalam konteks krisis iklim.

“Momentum IPU menjadi ajang pergulatan gagasan lembaga legislatif dan senat negara-negara anggota IPU dalam merespons dan menemukan solusi atas isu-isu krusial global saat ini,” ungkap Sultan dalam keterangan tertulisnya yang diterima podiumnews.com, Minggu (20/3).

“Sebuah kesempatan, di mana dunia akan menaruh harapan besar dan kebaikan masa depan kehidupan umat manusia akan diperbincangkan,” imbuhnya.

Parlemen Indonesia telah menunjukkan komitmen dan persiapannya yang sangat baik dan maksimal sebagai tuan rumah. Ia menyebut, ini tak terlepas dari kepemimpinan Puan Maharani sebagai Ketua DPR.

“Dengan konfirmasi kehadiran yang mencapai 115 negara, menunjukkan Indonesia sangat dipercaya dan diakui telah pantas untuk dikunjungi di tengah realitas Pandemi Covid-19. Ini akan menjadi kesempatan bagi parlemen kita untuk meyakinkan dunia bahwa Indonesia telah siap untuk berkolaborasi,” ujarnya.

Diketahui, Ketua DPR Puan Maharani memimpin delegasi DPR RI di sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings. Kegiatan tersebut berlangsung 20-24 Maret 2022 di Nusa Dua, Bali. Tak hanya itu, Puan juga diketahui akan memimpin semua sesi pertemuan.

“Sebagai bangsa kita patut bersyukur dan berbangga,” kata Sultan.

Forum parlemen dunia atau IPU ke – 144 mengusung tema ‘Getting to zero: Mobilizing parliaments to act on climate change’, dalam rangka mengangkat isu perubahan iklim termasuk isu Covid-19 yang banyak membawa perubahan dalam kehidupan bermasyarakat di seluruh dunia. (RIS/PDN)