PDIP Paling Siap Hadapi Pilpres
JIKA partai politik (parpol) lain tengah sibuk bermanuver dan kasak-kusuk mencari calon presiden (capres) bakal diusung maupun membangun koalisi untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti, tak begitu halnya dengan PDIP.
Pasalnya, parpol besutan Megawati Soekarnoputri itu adalah satu-satunya partai politik paling memenuhi syarat dan siap menghadapi pemilihan orang nomor satu di Republik ini.
Seperti halnya pernah diungkapkan Ketua Umum DPP PPDIP Megawati bahwa bukan karena sombong, tetapi secara faktual PDIP bisa mengajukan capres-cawapres sendiri tanpa harus bekerja sama dengan partai politik lain.
Bahkan ia mengatakan dirinya memperhitungkan PDIP mengusung sendiri pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.
"Saya memang mengatakan, bukan karena sombong, tapi karena faktualnya PDI Perjuangan kan bisa pegang sendiri (usung sendiri), jadi itupun menjadi sebuah bagian dari hitungan ya,” ujar Megawati di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (17/9) lalu.
Megawati mengatakan dirinya tahu semua pihak menantikan soal capres-cawapres yang akan diusung partainya. Namun, tutur dia, perlunya kesabaran dalam melihat kapan sesuatu itu menjadi matang. Kalau ada yang mau buru-buru, Megawati mempersilahkan berkoalisi.
Tak jauh beda, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Jumat (14/10) mengaku, pihaknya belum buru-buru menentukan capres maupun menjalin koalisi dengan parpol lain. Ia menyebut partainya belum memiliki nama capres yang hendak diajukan di 2024.
Hasto juga menegaskan bahwa PDIP tak akan kehabisan stok kader pemimpin. Sebab PDI Perjuangan selalu melakukan kaderisasi kepemimpinan.
Apalagi PDIP kata Hasto, juga punya Sekolah Partai, dimana kader-kader partai yang telah digembleng kemudian ditempatkan pada jabatan strategis, serta dilakukan evaluasi.
"Dan kita lihat bagaimana persepsi dari masyarakat, harapan dari masyarakat terhadap calon-calon pemimpin yang dipersiapkan PDI Perjuangan dan kemudian diambil keputusan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," jelas Hasto.
Sebagaimana diketahui, terdapat aturan soal presidential threshold untuk pilres atau mensyaratkan ambang batas pencalonan presiden yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden, partai politik atau gabungan partai politik sedikitnya harus memiliki 20 persen dari 575 kursi DPR RI. Jika dikalkulasi, 20 persen dari 575 kursi akan menghasilkan 115 kursi.
Artinya, partai politik atau gabungan partai politik paling tidak harus memiliki 115 kursi di DPR RI untuk dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Selain menggunakan perhitungan jumlah kursi di DPR, cara lainnya untuk memenuhi ambang batas pencalonan presiden di Pilpres 2024 ialah mendapat perolehan suara minimal 25 persen di Pileg 2019.
Perolehan kursi PDIP Mengacu hasil Pileg 2019, tidak ada satu pun partai politik peserta pemilu yang mendapat perolehan suara 25 persen. Namun, dari 9 partai politik yang lolos ke parlemen melalui Pemilu 2019, PDIP menjadi partai yang mendapat perolehan suara tertinggi.
Dengan demikian, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu juga meraih kursi terbanyak di DPR. PDIP mengantongi 27.503.961 atau 19,33 persen suara di Pileg 2019. Angka itu dikonversikan menjdi 128 kursi DPR RI. Dengan perolehan kursi tersebut, maka PDIP memenuhi ambang batas pencalonan presiden yang mensyaratkan partai politik atau gabungan partai politik memiliki sedikitnya 20 persen kursi dari jumlah total kursi di DPR.
Sementara, partai lainnya tidak ada yang mendapat perolehan kursi DPR setara atau lebih dari 115 kursi. Itulah mengapa PDIP menjadi satu-satunya partai politik yang bisa mengusung calon presiden dan wakil presidennya sendiri di Pilpres 2024 tanpa perlu bergabung atau berkoalisi dengan partai politik lain.
Dengan begitu, PDIP memang menjadi satu-satunya partai politik yang bisa mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presidennya sendiri tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
Sedangkan menyangkut stok calon presiden bakal diusung, PDIP juga memiliki sejumlah kader yang tingkat popularitas dan keterpilihannya cukup tinggi. Di saat ini kader PDIP itu juga tengah menjadi incaran parpol lain atau koalisi yang telah terbentuk seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dimotori Partai Golkar untuk dipinang pada pilpres 2024.
Sebutlah nama Ganjar Pranowo yang sedang menjambat Gubernur Jawa Tengah, atau pun Ketua DPR RI Puan Maharani. Meski pamornya masih kalah moncer ketimbang Ganjar, namun Puan masih ada peluang dapat lebih dipoles lagi supaya lebih bersinar pamornya.
Selain itu, jangan dilupakan posisi Puan sebagai putri kandung dari Megawati yang adalah pemilik kekuasaan mutlak untuk mengambil keputusan siapakah capres dan cawapres yang diusung PDIP. (*)
Penulis: Ricky Satriawan