PSI Bali: DNA Kita Antikorupsi dan Anti Intoleransi
DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Bali, Nengah Yasa Adi Susanto mengatakan, DNA PSI adalah Antikorupsi dan Anti Intoleransi.
"Jadi nilai-nilai yang kita perjuangkan itu adalah nilai-nilai yang disebutkan tadi, kita tidak pernah mendukung siapapun tokoh kandidat, sekalipun dia berpotensi menang tetapi kalau dia masih bertentangan dengan DNA kita, masih juga memainkan politik identitas, dan beberapa pengurus kita yg mengundurkan diri itu adalah saya rasa sudah tidak sejalan dengan nilai-nilai perjuangan yang PSI lakukan," kata Adi Susanto saat dihubungi via telepon, Rabu (7/12).
Ia mengungkapkan, kalau ada kader yang mundur kemungkinan yang bersangkutan bertentangan dengan nilai-nilai perjuangan yang dilakukan oleh PSI.
"Misalnya ini kita kan lagi mendukung Ganjar Pranowo untuk menjadi calon Presiden 2024, ada kemungkinan yang mundur itu tidak sejalan dengan apa yang kita lakukan, misalnya dia mendukung Anis, mereka tidak mungkin bisa bertahan apabila dia masih berada di PSI," ujarnya.
Adi Susanto menegaskan, partainya tidak akan pernah mendukung siapapun tokoh-tokoh yang memainkan politik identitas.
"Dan Anis Baswedan saya rasa sudah terang benderang apa yang terjadi di Pilkada 2017 lalu, kan sudah jelas itu apa yang dimainkan oleh Anis Baswedan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Adi Susanto menerangkan PSI Bali dewasa ini sangat solid, dan tidak ada permasalahan di internal partai, justru segelintir kader yang mengundurkan diri sudah tidak sejalan dengan partai.
"Orang politik itu tidak mungkin mundur kecuali sesudah perang, ini kan belum perang sudah mundur pasti dia punya alasan, kalau di Bali kita solid mendukung Ganjar, tidak ada riak-riak kecuali kalau kita mendukung Anis mungkin pasti bakal bubar partai ini di Bali," terang Adi Susanto.
Ketika ditanya soal target partai, Adi Susanto menjelaskan PSI saat ini sedang berfokus bagaimana pemerintahan Jokowi bisa dilanjutkan oleh orang yang tepat, menurutnya orang yang tepat untuk meneruskan Jokowi adalah Ganjar Pranowo.
"Karena kita melihat kinerja Ganjar Pranowo selama jadi anggota DPR, dan kemudian memimpin dua periode di Jawa Tengah , prestasi yang dilakukan, gaya yang dilakukan itu mirip-miriplah dengan Pak Jokowi," ujarnya.
"Jadi kalau terkait efek pencalonan Presiden itu saya rasa kita tidak terlalu fokus kesanalah, fokus kami adalah bagaimana pekerjaan, gagasan, atau apapun yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi ini bisa dilanjutkan," imbuhnya.
Lebih jauh, saat disinggung perihal tokoh-tokoh Bali yang berpotensi merapat ke PSI, ia mengungkapkan sudah sangat banyak.
"Tokoh-tokoh tersebut nantinya akan bergabung dan juga akan menjadi Caleg juga, cuman kan mereka belum mau dimunculkan sekarang, nanti kalau sudah PSI itu resmi menjadi peserta pemilu, saatnya mereka akan mengungkapkan bahwasannya mereka akan maju dengan PSI," pungkasnya. (adi/sut)