Podiumnews.com / Aktual / Politik

Kader PKB Diminta Berpolitik Santun

Oleh Podiumnews • 01 Januari 2023 • 17:36:00 WITA

Kader PKB Diminta Berpolitik Santun
Menyanyikan lagu Indonesiaraya sesaat acara pendidikan politik kader PKB dimulai di gedung Nahdatul Ulama ( NU), Sabtu (31/12). (foto/edy)

NEGARA, PODIUMNEWS.com - Pesatnya perkembangan media sosial beberapa tahun terakhir, ternyata membawa dampak serius bagi kehidupan sosial masyarakat. Bahkan tidak jarang berpengaruh kurang baik terhadap perilaku seseorang. Untuk itulah seluruh kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diminta mencermati kondisi tersebut, sehingga bisa menerapkan politik yang lebih santun, ceria serta berintegritas.

Permintaan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Jembrana, Haji Muhamad Yunus, S.Pd, di hadapan ratusan kader, para calon anggota legislatif serta simpatisan pada acara pendidikan politik yang digelar di gedung Nahdatul Ulama ( NU), Sabtu (31/12).

Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Dewan Syuro PKB Haji Tafsil,Lc, Haji Muhamad Yunus mengingatkan, dengan kebebasan media sosial saat ini, juga berpengaruh terhadap konstelasi politik secara nasional. Perubahan dan dinamisasi politik sangat cepat diakses oleh publik secara luas, sehingga memunculkan berbagai ragam reaksi. "Sebagai pimpinan partai, saya tidak mau kader PKB terjebak dengan euporia kebebasan bermedia sosial, sehingga reaksi terhadap dinamisasi politik ditanggapi cepat namun tidak akurat apalagi saling caci maki. Kita tetap saja dingin dan santun, tidak perlu konfrontasi apalagi di medsos," kata Haji Muhamad Yunus.

Selain santun, kata Yunus, kader PKB juga harus ceria dan berintegritas dalam berpolitik. Sebagai seorang politisi harus punya sikap jujur, tegas dan tepat dengan perkataan atau janji. "Saya tidak ingin ada kader saya setelah jadi anggota dewan sulit ditemui warga," tegas politisi muda Loloan Timur ini.

Sementata anggota DPRD Jembrana Haji Sajidin menambahkan, kader PKB juga harus berpolitik secara cerdas. Kader selain harus santun, ceria dan berintegritas juga harus cerdas. Artinya, seorang kader harus mampu menganalisa potensi suara serta membaca peta politik, sehingga tidak terjebak pada retorika politik semata. Begitu juga nanti kalau sudah jadi DPRD, dituntut kecerdasan sehingga keputusan-keputusan yang dihasilkan benar-benar berpihak kepada rakyat.

Sebagai contoh, Haji Sajidin yang duduk dalam badan anggaran menyebut, dalam menyusun APBD seorang amggota dewan apalagi sebagai banggar, diperlukan kemampuan membaca potensi daerah (APBD) dengan aspirasi masyarakat sehingga program pembangunan lebih banyak dari bawah ( bottom up).

Kepala Kesbangpol, Ketut Eko Susila yang membuka acara pendidikan politik berharap kegiatan yang digelar tepat pada tutup tahun ini bisa menambah wawasan politik para kader PKB. Apalagi menjelang pemilu 2024 nanti, semua kader partai harus memahami aturan main sehingga tidak terjadi saling klaim dan pelanggaran aturan.

Acara sehari itu diisi pemakalah tunggal yaitu ketua Dewan Syuro PKB, Haji Tafsil dengan materi " Pendidikan politik menuju politik yang santun, ceria dan berintegritas". (edy)