Lawan Praktik Beli Suara di Pemilu
DENPASAR, PODIUMNEWS.com – KPK mengajak insan media turut mengkampanyekan lawan politik uang terutama praktik beli suara alias serangan fajar pada Pemilu 2024.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengapresiasi peran strategis media di Indonesia yang sangat fokus atas kinerja KPK.
Untuk itu dirinya berharap media dapat terus berperan aktif menggencarkan upaya pendidikan antikorupsi bagi masyarakat, terutama jelang Pemilu 2024 mendatang.
“Mari kita sukseskan pemilu berintegritas dan menggandeng masyarakat untuk memilih calon yang berintegritas dan memiliki kapasitas. Bersama kita kampanyekan pemilu Hajar Serangan Fajar,” ujar Alex dilansir siaran pers KPK, Selasa (4/7/2023).
Sementara Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana mengungkapkan bahwa hasil kajian menemukan 95,5 persen modus utama korupsi politik terkait finansial atau keuangan.
Menurut Wawan, mayoritas masyarakat masih menerima uang saat pemilu, dengan alasan faktor ekonomi, tekanan sosial, permisif karena risikonya kecil, dan masih belum paham tentang politik uang.
Oleh karena itu, KPK mengupayakan strategi komunikasi yang relevan dan bersinergi dengan media.
Usaha ini berfokus pada kekuatan media, kekuatan endorser, kekuatan engagement, kekuatan momentum, dan kunjungan ke media-media terpilih yang akan melakukan sosialisasi ke komunitas.
“Usaha itu kita kemas dalam kampanye Hajar Serangan Fajar. Tema itu lebih relevan karena politik uang dikenal dengan istilah tersebut. Rencananya 14 Juli akan diluncurkan tagline ini,” kata Wawan. (riki/sut)