Search

Home / Aktual / Politik

Brigjen Agus: Netralitas TNI di Pemilu Harga Mati

Editor   |    14 Juli 2023    |   16:24:00 WITA

Brigjen Agus: Netralitas TNI di Pemilu Harga Mati
Danrem 163/Wirasatya Brigjen Agus memberikan sambutan saat silahturahmi dengan insan media, Jumat (14/7/2023) di Denpasar. (foto/hes)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Komandan Korem (Danrem) 163/Wirasatya Brigjen TNI Agus M Latif menegaskan bahwa Korem 163/Wirasatya berkominten netral pada pemilu 2024 nanti.

Hal itu disampaikan Brigjen Agus saat menggelar silahturahmi dengan insan media di Aula Makorem 163/Wirasatya, Jalan PB Sudirman, Denpasar, pada Jumat (14/7/2023).

“Netralitas TNI (dalam pemilu) itu harga mati, kami tidak bisa diotak-atik dan sebagainya. Ini sudah ketegasan dari pimpinan TNI, kami melaksanakan tugas saja untuk pengamanan,” tegasnya.

Brigjen Agus lalu mengatakan bahwa TNI fokus menjalankan tugasnya yakni mengamankan Pemilu 2024. TNI akan bersinergi dengan stakeholder terkait agar pemilu berjalan aman dan lancar.

Sejauh ini kata Brigjen Agus, pihaknya telah melakukan kesiapan pengamanan yakni menggelar rapat internal dan berkodinasi dengan instansi terkait. Kesiapan ini juga sudah dilakukan di tingkat Kodim di setiap daerah di Bali.

“Sejauh ini keamanan di Bali sudah sangat kondusif dan tidak ada permasalahan yang serius,” ujarnya.

Di sisi lain, ia juga kemudian mengingatkan masyarakat pengguna media sosial (medsos), apabila ingin menyebarkan informasi ke masyarakat sebaiknya menyaring dan mengecek terlebih dahulu kebenaranya.

“Sebaiknya sebelum menyebarkan ulang kepada orang lain di grupnya masing-masing, klarifikasi dahulu bahwa berita itu benar atau tidak adanya,” imbaunya.

Dengan antisipasi itu, lanjut dia, dapat mencegah munculnya hoaks atau kabar bohong dan propaganda sebagai agenda kampanye hitam yang dapat membuat gaduh di masyarakat. (hes/sut)

 

Baca juga :
  • Bawaslu Gandeng KNPI Bali: Pemuda Garda Depan Demokrasi Bersih
  • Warga Polandia Ikuti Pemilihan Presiden di Sanur
  • Ormas Preman dan Elite Politik: Lingkaran Setan?