Pemerintah Pusat Beri Sinyal Positif LRT di Bali
JAKARTA, PODIUMNEWS.com – Pemerintah pusat kembali memberikan sinyal positif terhadap realisasi rencana pembangunan moda transportasi Light Rail Transit (LRT) di Pulau Dewata.
Hal itu terungkap saat Penjabat Gubernur (Penjagub) Bali SM Mahendra Jaya menemui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharsono Manoarfa di Jakarta Pusat, pada Selasa (3/10/2023).
Sebagaimana diketahui pembagunan moda transportasi LRT di Bali telah masuk perencanaan strategis dalam skema masterplan pengembangan infrastruktur yang tertuang pada Rencana Induk Perkeretaapian Nasional serta Daerah (RIPNAS dan RIPDA).
Secara teknis, materi dibahas pada pertemuan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta yang juga turut serta dalam pertemuan. Ia mengungkapkan selain bersilaturahmi, Penjagub Mahendra Jaya secara khusus juga memohon pertimbangan dan bantuan berupa dukungan regulasi serta pendanaan dari pemerintah pusat terkait realisasikan LRT di Bali.
Saat itu, Menteri Suharso Monoarfa memberikan saran selain memakai sumber dana luar negeri, juga perlu dipertimbangkan opsi pinjaman dalam negeri. Mengingat urgensi pelaksanaan, Menteri Monoarfa akan mendorong opsi pendanaan berupa pinjaman dalam negeri untuk memastikan kehadiran pemerintah dalam projek ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun prasarana berupa terowongan, trek, stasiun, depo, dan kosntruksi sipil lainnya.
Dalam pertemuan tersebut disinggung pula peluang memerankan Bali-Kerthi Development Fund (BDF) yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu di Bali. Diharapkan BDF mampu menjadi jalan keluar dan berperan sebagai Special Purpose Vehicle (SPV) dalam mengelola sumber dana nonpemerintah yang digunakan khusus terhadap pembiayaan pembangunan Bali khususnya rencana LRT.
"Kita sudah diminta harus mulai menyiapkan timeline dan menghitung mundur dari saat ground breaking yang direncanakan di awal atau periode semester I tahun 2024 depan. Kita harus bergerak cepat karena projek ini sudah bergulir sangat cepat, dan pemerintah pusat sudah mulai mengambil posisi. Bahkan meminta, dan memberikan beberapa alternatif jalan keluar bagi Bali untuk mengembangkan dan mengoperasikan LRT," ujarnya.
Lebih jauh, Kadis Samsi Gunarta juga merinci jalur LRT yang akan dibangun di Bali pada fase awal dari lintasan Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Mengwi, yang ke depannya direncanakan mencakup seluruh wilayah Bali. Lintasan ini pun dibagi dalam tiga tahapan, yakni Fase 1: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Seminyak (via Central Parkir), Fase 2: Seminyak - Canggu, dan Fase 3: Canggu - Mengwi.
"Yang menjadi prioritas saat ini adalah Fase 1 Bandara - Seminyak, karena jalur ini sudah mengalami tingkat kemacetan yang lumayan parah. Fase 1 dibagi dalam bagian, yaitu Fase 1A Bandara - Central Parkir, dan Fase 1B Central Parkir - Seminyak. Sebagian besar akan menggunakan jalur bawah tanah, tapi di tempat - tempat yang memungkinkan memakai jalur at grade (menyentuh tanah) maka kita akan gunakan metode itu," imbuh Kadis Samsi.
Untuk mendapatkan pembiayaan yang cukup dalam menjaga keberlangsungan pengoperasian LRT secara kontinyu dari pelayanan yang diberikan, telah diusulkan pula agar LRT ini masuk dalam konsep perluasan layanan sebagai upaya memberikan alternatif layanan yang lebih efisien dan memecah kemacetan Bandara.
"Dalam hal ini, yang kita bicarakan adalah pelayanan ekstra yang nantinya akan dinikmati oleh para penumpang LRT menuju Bandara. Di antaranya bisa melakukan check in di luar bandara, mendapatkan kepastian masuk area bandara tanpa takut terjebak kemacetan, kemudian memungkinkan mereka untuk menikmati waktu yang tersedia saat sisa waktu menunggu pesawat boarding. Jadi mereka masih bisa memanfaatkan sisa waktunya untuk menikmati Bali sebelum waktu keberangkatan," jelasnya.
"Yang terpenting dari skema ini adalah menangani kemacetan, serta memastikan pariwisata Bali itu berada di posisi next level layanan yang ada saat ini. Pariwisata kita bagus, tapi kita perlu pembenahan melalui dukungan infrastruktur khususnya moda transportasi yang memadai. Ini akan memastikan daya saing Bali meningkat pesat dibandingkan destinasi - destinasi wisata lainnya di dunia," kata Kadis Samsi. (adhi/sut)