Podiumnews.com / Aktual / Politik

Gibran Nyawapres Rugikan Citra Jokowi

Oleh Editor • 18 Oktober 2023 • 14:51:00 WITA

Gibran Nyawapres Rugikan Citra Jokowi
Gibran Rakabuming dan Jokowi. (dok/setneg)

PUTUSAN Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai gugatan batas usia Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Senin (16/10/2023), memancing beragam reaksi publik.

Kebijakan baru ini diprediksi berpeluang mengubah konstelasi politik nasional ielang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang makin membuat situasinya kian memanas.  

Dosen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Airlangga (Unair) Ucu Martanto SIP MA menilai keputusan MK itu belum sepenuhnya memberikan kesempatan anak muda menduduki posisi kepala negara. Sebab masih dibatasi dengan syarat pernah atau berpengalaman menjadi kepala daerah provinsi atau kabupaten/kota.

Ucu menyoroti faktor kepentingan yang mendalangi usulan keputusan MK. Mulai banyak strategi yang dimainkan untuk bisa memenangkan pemilu 2024. Keputusan MK ini tentunya juga akan berpengaruh pada elektabilitas bacapres dan bacawapres. Sehingga perlu ditinjau lebih mendalam apakah memang aspirasi tersebut tidak ditunggangi oleh kepentingan kelompok tertentu.

“Ada dugaan tunggangan kepentingan yang mendasari desakan aspirasi tersebut. Buktinya longgarnya regulasi syarat usia, tetapi masih diikuti embel-embel status pengalaman kepala daerah,” kata Ucu dilansir laman Unair, Rabu (18/10/2023).

Disinyalir putusan ini lebih mengerucut pada satu figur nama yaitu Gibran Rakabuming putra sulung Presiden Jokowi. Sebagai Wali Kota Solo saat ini, status Gibran tentu bisa ikut dalam kontestasi bursa nama cawapres.

“Putusan MK kemarin seolah menjadi karpet merah bagi Gibran untuk menerima pinangan posisi cawapres. Apalagi gaya kepemimpinan anak muda yang berkaitan erat dengan citranya, dirasa mampu untuk mendulang banyak suara,” jelas Ucu.

Rugikan Citra Jokowi

Ucu menambahkan jika Gibran memilih maju sebagai cawapres di pemilu 2024 maka akan berpengaruh citra negatif terhadap keluarga Jokowi yang cenderung merugikan. Politik dinasti Jokowi akan semakin kuat dan terlihat. Saat ini kedua anak dan menantunya juga turut terjun di dunia politik dengan jabatan strategis.

Di lain sisi, banyak isu menduga bahwa Gibran dicalonkan kuat untuk berpasangan dengan Prabowo Subianto dari Partai Gerindra. Jika putra pertama Jokowi tersebut berpihak ke kubu Prabowo tentu akan berlawanan dengan partai yang menaunginya saat ini yakni PDIP. Ucu menilai perbedaan koalisi partai inilah yang perlu diperhatikan kembali.

Ucu menegaskan, tidak menampik fakta bahwa sosok Gibran memang sedang diidolakan generasi muda karena keberhasilannya memimpin Kota Solo. Melihat saat ini, Jokowi juga belum mendeklarasikan dukungan secara resmi atas keberpihakannya di Pemilu 2024. Restu dari Jokowi dinilai cukup banyak mendatangkan suara dari masyarakat yang sebelumnya sempat mendukungnya pada Pemilu 2019.

“Siapapun yang menggaet Gibran sebagai cawapres nantinya, maka berpotensi besar mendapatkan suara dari simpatisan Jokowi,” ujarnya. (riki/sut)