Podiumnews.com / Aktual / Politik

Persiapan Kurang Pemilu 2019 di Buleleng Jangan Terulang

Oleh Editor • 20 Oktober 2023 • 18:43:00 WITA

Persiapan Kurang Pemilu 2019 di Buleleng Jangan Terulang
Rakor Persiapan Pengelolaan Logistik pada Pemilu Tahun 2024, Jumat (20/10/2023) di Singaraja. (foto/suteja)

SINGARAJA, PODIUMNEWS.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan tak ingin pengalaman persiapan kurang baik pada Pemilu 2019 terulang kembali di Buleleng pada Pemilu 2024 nanti.

Demikian disampaikan Lindartawan pada Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Pengelolaan Logistik pada Pemilu Tahun 2024, Jumat (20/10/2023) di Singaraja.

Untuk itu, ia terus memperkuat koordinasi dengan stakeholder terkait untuk menguatkan dan memantapkan langkah bagi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kabupaten Buleleng.

Ia lantas mengajak seluruh PPK untuk bersama-sama bertanggungjawab dan bekerja sebaik mungkin agar pengalaman yang kurang baik pada Pemilu 2019 tidak akan terulang kembali. Logistik harus dipersiapkan dari awal mulai dari penerimaan, pengelolaan dan pendistribusiannya harus dilakukan dengan matang dan baik.

"Jangan sampai kejadian di tahun 2019 terulang lagi, H+2 jam logistik baru datang ke TPS, dan saya tidak ingin kejadian seperti itu terulang lagi. Saya yakin kalau Buleleng jengah kita akan bisa melakukan dengan baik," tegasnya.

Saat ini, logistik yang baru datang hanya biliknya saja, untuk kotak, tinta dan segelnya akan segera menyusul dari pengadaan tahap pertama. Untuk Kepada seluruh PPK diminta untuk bersiap dan mempersiapkan tempat logistik agar nantinya bisa berjalan sesuai harapan.

Pihaknya berjanji akan memberikan penghargaan kepada PPK yang bisa menjalankan tugas dengan baik tanpa ada kendala. Tidak terlepas dari itu pihaknya juga berharap agar seluruh PPK memberikan masukan terkait kendala yang pernah dihadapi sebelumnya dan apa yang diharapkan dari pimpinan selanjutnya.

“Di setiap pemilu pasti akan selalu dievaluasi dan dari evaluasi itulah harus tahu dimana critical control point yang harus dikontrol di dalamnya. Selain itu data pencalonan juga sudah dimitigasi, misalnya pengunduran diri calon atau ada yang dicoret dari DPP-nya. Untuk itu akan selalu dimonitor agar tidak terjadi gesekan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (suteja)