Pemilu Damai, Singgung Kearifan Lokal Bali
DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengajak semua pihak yang ada di Bali turut menciptakan suasana pemilu yang damai dan demokratis. Terlebih Bali memiliki kearifan lokal soal cinta damai.
Hal itu disampaikan Pj Mahendra Jaya pada acara penandatanganan dan penyerahan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) Tahapan Pilkada 2024 Serentak se-Bali, Kamis (9/11/2023) di Denpasar.
Mahendra Jaya mengatakan bahwa pemilu dan pilkada adalah pesta rakyat, maka sewajarnya semua pihak termasuk masyarakat memiliki peran dan bertanggungjawab untuk mensukseskan pelaksanaannya.
Untuk itu, menurut Mahendra Jaya, penting adanya cooling system.
“Suatu sistem pendinginan dalam mengelola berbagai perbedaan, sehingga tidak terjadi keterbelahan di masyarakat apalagi terjadi konflik terbuka,” ujarnya.
Hal ini pula, kata dia, sejalan dengan kearifan lokal masyarakat Bali yang sangat cintai damai.
“Saya percaya, kita semua sepakat untuk tidak memberikan ruang kepada oknum atau kelompok yang tidak menginginkan pemilu dan pilkada yang aman dan damai. Masyarakat di Bali adalah masyarakat yang shanti (damai),” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan tentang kearifan lokal dimiliki masyarakat Bali tersebut. Hal ini dapat menjadi modal sosial dalam menciptakan suasana damai dan demokratis pada pemilu dan pilkada tahun depan.
“Sebagaimana doa Parama Shanti: Om Shanti, Shanti, Shanti, Om, yang diucapkan ketika mengakhiri suatu kegiatan, merupakan pesan perdamaian yang luar biasa, berdamai dengan diri kita, dengan lingkungan kita, dan selalu berdamai. Pemahaman tentang hal ini merupakan modal dasar dan utama untuk tidak ada konflik, tidak ada permusuhan atau niat buruk terhadap orang lain tanpa melihat perbedaan pandangan, partai, dan pilihan,” jelasnya.
Hal tersebut menurut Mahendra jaya adalah demi tercapainya tujuan pemilu dan pilkada. Di antaranya untuk melanjutkan kesinambungan pemerintahan serta pembangunan yang terus bergerak maju. (adhy/sut)