Peredaran Narkoba di Bali Diprediksi Meningkat Tajam
DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Peredaran narkoba di Bali pada tahun 2024 diprediksi akan meningkat tajam. Untuk itu, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali akan terus menggencarkan kampanye "War on Drugs" sebagai langkah pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Menurut Kepala BNNP Bali Brigjen Pol Nurhadi Yuwono bahwa tahun 2024 akan ada tren mengambil jalan singkat oleh sebagian oknum masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dengan menjadi pengedar atau kurir.
Peningkatan ini akibar beberapa faktor salah satunya faktor pemulihan pasca Covid-19 dan kondisi geopolitik dunia yang saat ini berpengaruh besar pada sektor ekonomi masyarakat Bali.
Apalagi dilihat dari sisi pariwisata di Pulau Bali yang sudah membaik. Namun kondisi tersebut dirasakan masih belum menentu oleh sebagian masyarakat.
"Bali masih menjadi wilayah rawan dan pasar potensial penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Peredaran tidak hanya terpusat di daerah perkotaan atau daerah tujuan wisata, namun juga di pelosok pedesaan," ungkapnya, Kamis (28/12/2023) di Denpasar.
Brigjen Yuwono menjelaskan, sepanjang 2023, BNN Provinsi Bali dan BNN Kabupaten jajaran telah mengungkap 51 kasus peredaran gelap narkotika dengan 54 orang tersangka.
Dari jumlah itu, 27 tersangka berasal dari wilayah Bali, 22 tersangka berasal dari luar Bali, dan 7 tersangka merupakan warga negara asing (WNA).
"Para tersangka ini terlibat dalam jaringan narkotika, baik nasional maupun internasional," ujarnya.
Guna mengantisipasi hal ini, BNNP akan melakukan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dengan menggelar kegiatan-kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat.
Di antaranya olahraga Smash on Drugs International, Kompetisi Shooting Against Drugs, Gema War on Drugs yang melibatkan sebanyak 3,6 juta peserta dan memecahkan rekor MURI.
Kegiatan tersebut mampu menunjukan hasil yang positif. Karena hal itu berdampak pada rata-rata indeks ketahanan keluarga anti narkoba di wilayah Bali dengan nilai 88,265 dengan kategori tinggi.
Lalu rata-rata indeks ketahanan diri remaja wilayah Bali yang mendapat nilai 55,87 kategori sangat tinggi. Serta rata-rata indeks kemandirian partisipasi masyarakat sebesar 3,48 dengan kategori sangat mandiri. (hes/sut)