Podiumnews.com / Aktual / Ekonomi

KEK Sanur Bakal Serap 43 Ribu Tenaga Kerja

Oleh Editor • 30 Januari 2024 • 19:50:00 WITA

KEK Sanur Bakal Serap 43 Ribu Tenaga Kerja
Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Bali Beach Convention dan Groundbreaking Alster Lake Clinic di KEK Kesehatan Sanur, Selasa (30/1/2024) di Denpasar. (foto/adhy)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur bakal menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja.

Hal itu disampaikan Erick Thohir pada peresmian Bali Beach Convention dan Groundbreaking Alster Lake Clinic di KEK Kesehatan Sanur, Selasa (30/1/2024) di Denpasar.

“Hadirnya fasilitas baru (Bali Beach Convention dan Alster Lake Clinic) ini tidak hanya mencakup infrastruktur ekonomi saja, namun juga keberlanjutan dan inovasi dalam pengembangan ekosistem pariwisata kesehatan,” ujarnya.

Menurut Erick, KEK Sanur menjadi tonggak pencapaian bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.

“KEK Sanur tak hanya akan membawa teknologi medical and wellness terbaik di Indonesia, serta yang lebih penting seluruh kawasan nantinya ditargetkan mampu menyerap sekitar 43 ribu tenaga kerja,” terangnya.

Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya mengapresiasi peran nyata Kementerian BUMN untuk terus meningkatkan infrastruktur layanan pariwisata di Bali.

“Keberadaan Bali Beach Convention dan Alster Lake Clinic KEK Sanur, diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja khususnya lokal Bali dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali,” ujarnya.

Diketahui, KEK Sanur yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 ini merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk memanfaatkan potensi kawasan Sanur sebagai destinasi pariwisata kesehatan, dengan menjadikan Bali sebagai landmark dalam peningkatan dan diversifikasi perekonomian Indonesia.

Pada tahun 2045, target penghematan potensi devisa mencapai Rp 86 triliun, dan penambahan devisa hingga Rp 19,6 triliun pada periode yang sama. (adhy/sut)