Podiumnews.com / Aktual / News

Presiden Rwanda Bakal Hadiri IAF di Bali

Oleh Editor • 24 Agustus 2024 • 20:08:00 WITA

Presiden Rwanda Bakal Hadiri IAF di Bali
Presiden Joko Widodo dan Presiden Rwanda Paul Kagame menumpangi mobil golf bersama seusai jamuan makan siang di sela-sela Konferensi KTT G20 di Bali, Selasa (15/11/2022). (setpres)

PODIUMNEWS.com - Presiden Republik Rwanda, Paul Kagame dipastikan akan menghadiri Indonesia Africa Forum (IAF) ke-2 yang akan diselenggarakan di Bali pada 1-3 September 2024.

Kehadiran Presiden Kagame akan disertai oleh sejumlah menteri, teknokrat, dan pengusaha dari Rwanda. Hal ini memperlihatkan komitmen Rwanda untuk memperkuat hubungan bilateral dan belajar dari keberhasilan Indonesia.

Duta Besar Republik Rwanda untuk Indonesia, Sheikh Abdul Karim Harelimana mengungkapkan dalam keterangannya resminya, Kamis (22/8/2024), bahwa Presiden Kagame akan menyampaikan pidato penting serta terlibat dalam beberapa diskusi selama rangkaian acara IAF 2024.

IAF 2024 akan menjadi platform bagi Rwanda untuk belajar dari pengalaman Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan di sektor pertambangan.

"Indonesia telah menunjukkan cara yang patut dipelajari dalam mengelola sumber daya tambangnya secara mandiri di dalam negeri, sebuah langkah yang juga bisa diadopsi oleh Rwanda dan negara-negara Afrika lainnya," ujar Dubes Harelimana.

Dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah seperti emas, nikel, tembaga, dan batu bara, Indonesia telah memilih untuk mengolah hasil tambangnya di dalam negeri dan menjual produk dalam bentuk bahan setengah jadi atau jadi.

Dubes Harelimana menilai langkah ini sangat tepat, karena dapat menghindarkan Indonesia dari kerugian besar yang mungkin terjadi jika hasil tambang dijual dalam bentuk mentah.

"Indonesia membuat keputusan strategis untuk memurnikan mineralnya di dalam negeri, dan ini bisa menjadi pelajaran penting bagi Rwanda dan Afrika. Banyak yang mungkin menganggap residu sebagai limbah, tetapi residu tersebut sebenarnya mengandung mineral lain yang bernilai tinggi," tambahnya.

Dubes Harelimana juga menyadari bahwa Indonesia mungkin menghadapi berbagai tekanan dari pihak luar terkait kebijakan ini. Namun, dengan para pembuat kebijakan yang teguh, Indonesia berhasil melanjutkan kebijakan tersebut demi kepentingan rakyatnya, sebuah contoh yang diharapkan dapat diikuti oleh banyak negara di Afrika.

Mengusung tema "Bandung Spirit for Africa`s Agenda 2063", IAF 2024 diharapkan dapat menjadi fondasi dalam membangun kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Forum ini akan memprioritaskan kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk transformasi ekonomi, energi, pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, dan pembangunan.

Hasil konkret yang diharapkan dari forum ini meliputi perjanjian antara pemerintah atau G-to-G, kesepakatan bisnis G-to-B maupun B-to-B, serta Grand Design pembangunan kerja sama antara Indonesia dan Afrika, termasuk dengan negara-negara ketiga melalui triangular cooperation.

Forum itu tidak hanya akan memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga akan memberikan wawasan baru bagi negara-negara Afrika untuk mengembangkan sektor-sektor strategis mereka dengan mengadopsi praktik-praktik terbaik yang telah berhasil diterapkan oleh Indonesia. (riki/suteja)