MANGUPURA, PODIUMNEWS.com - Permasalahan sampah menjadi salah satu bagian dari perkembangan kawasan pariwisata yang segera mungkin harus diatensi cermat, karena berhubungan dengan citra Pulau Dewata, Bali. Pasalnya, keluhan demi keluhan masalah sampah menjadi momok yang terus menerus disampaikan masyarakat, khususnya di Kabupaten Badung, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Demikian disampaikan Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah atau Bapemperda DPRD Kabupaten Badung, Wayan Sugita Putra (WSP), saat dikonfirmasi awak media, Kamis (5/12/2024). Menurutnya, bertambahnya volume sampah yang tidak dibarengi dengan pengolahan berteknologi tinggi memicu menjamurnya TPA liar hingga pembuangan sampah secara sembarangan yang membuat daerah Kabupaten Badung semakin kumuh. “Khususnya di Kuta Selatan (Kutsel) sendiri, volume sampah terus bertambah dari hari ke hari, seiring perkembangan kawasan yang dinamis,” kata Wayan Sugita Putra. Menyikapi hal tersebut, Wayan Sugita Putra (WSP) mendorong pembangunan TPA berteknologi super canggih yang mengolah sampah hingga tuntas. Tak hanya itu, WSP mengakui dalam jajaran PUPR dan instansi terkait sudah berulangkali diusulkan agar masalah sampah di Kutsel ditangani tuntas. “Oleh karena itu, perlu ada TPA lengkap dengan pengolahannya sehingga tidak ada residu yang tercecer, seperti yang ada di Singapura dan Jepang. Jadi, ini harus ada, jika tidak ingin sampah menjadi masalah serius kedepannya. Entah itu dibangun di darat atau di laut atau bisa saja memanfaatkan lahan pemerintah provinsi di Kutsel,” terangnya. Oleh karena itu, WSP berharap TPA modern ala Singapura dan Jepang dapat direalisasikan Pemkab Badung di Kecamatan Kuta Selatan dalam 5 tahun kedepan. “Saya yakin, Pemkab Badung bisa itu direalisasikan dari sisi anggaran. Untuk itu, saya akan concern mengawal hal ini agar bisa terwujud,” pungkasnya. (adi/suteja)
Baca juga:
Putusan PN Jakpus Tak Bisa jadi Dasar Penundaan Pemilu