Search

Home / Sorot / Ekonomi

Bali Berbenah, Rakyat Jadi Pahlawan

Editor   |    25 Maret 2025    |   01:06:00 WITA

Bali Berbenah, Rakyat Jadi Pahlawan
Ilustrasi bank sampah yang dikelola masyarakat secara mandiri. (podiumnews)

Di antara tumpukan sampah yang menggunung, harapan bersemi di pulau para dewa. Masyarakat dan sektor swasta bersatu, merajut asa melalui bank sampah dan inovasi daur ulang. Akankah gotong royong ini mampu membersihkan luka Bali, ataukah sampah akan terus menggerogoti keindahannya?

Bank sampah, seperti oasis di tengah gurun, bermunculan di berbagai desa, menjadi simbol perjuangan masyarakat melawan tumpukan sampah yang mengancam.

Program "Zero Waste Cities" di Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar, menjadi bukti nyata bahwa pemilahan sampah di sumber, pengomposan, dan bank sampah dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA.

Sungai Watch, organisasi non-pemerintah yang berjibaku dengan sampah plastik, menjadi pahlawan tak dikenal, membersihkan sungai dan pantai dari sampah yang mencemari surga.

Sektor swasta pun ikut berpartisipasi dalam pertempuran ini. ecoBali Recycling, seperti ksatria yang melindungi lingkungan, menawarkan layanan pengumpulan dan daur ulang sampah anorganik. Hotel dan restoran, yang dulu menjadi sumber sampah, kini mulai beralih ke kebijakan ramah lingkungan, mengurangi produksi sampah dan meningkatkan daur ulang.

Namun, di tengah perjuangan ini, tantangan tetap mengintai. Peraturan baru yang melarang TPA menerima sampah dari hotel, restoran, dan kafe, menjadi pedang bermata dua.

Di satu sisi, kebijakan ini mendorong sektor komersial untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan. Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa kebijakan ini akan memberatkan usaha kecil dan menengah yang mungkin tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan sistem pengelolaan sampah alternatif.

Bali, pulau para dewa, kini berada di persimpangan. Akankah gotong royong dan inovasi menjadi penyelamat, ataukah sampah terus menumpuk, mencekik keindahan surga ini? Masa depan Bali tergantung pada keseriusan pemerintah, kesadaran masyarakat, dan peran aktif sektor swasta. Hanya dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, kita dapat mengubah Bali menjadi surga yang benar-benar bersih dan lestari. (fathur)

Baca juga :
  • Tanah Canggu Bertuah: Harga Meroket, Senja Menyapa
  • Ketika Kuta Merenda Senja, Canggu Merajut Fajar
  • Pariwisata Bali Utara Terkendala Aksesibilitas