Search

Home / Kolom / Editorial

Bali Butuh Pemimpin Revolusioner

Editor   |    04 April 2025    |   05:07:00 WITA

Bali Butuh Pemimpin Revolusioner
Ilustrasi: Pemimpin Bali sedang berorasi. (podiumnews)

PULAU Bali yang dahulu dijuluki sebagai The Last Paradise, kini terperosok dalam kubangan masalah. Tumpukan sampah plastik menggunung di pantai-pantai yang dulunya perawan, kemacetan mencekik nadi-nadi kehidupan, dan kriminalitas merajalela, menggerogoti rasa aman. Para pemimpin, dengan "omon-omon" mereka, seolah-olah berusaha menenangkan badai ini dengan janji-janji kosong yang tak pernah berbuah tindakan nyata.

Namun, Bali tidak lagi punya waktu untuk janji-janji. Ia membutuhkan pemimpin yang berani, pemimpin yang memiliki visi revolusioner untuk mengubah pulau ini. Kita membutuhkan pemimpin yang berani berpikir di luar kotak, pemimpin yang tidak takut untuk mengguncang status quo.

Kita membutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian untuk mengambil risiko, berani berinovasi, dan berani menentang kepentingan-kepentingan sempit yang menghalangi kemajuan. Pemimpin yang tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi pemimpin yang bertindak untuk mewujudkannya.

Kita membutuhkan pemimpin yang berani mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran hukum, yang berani membersihkan sampah hingga ke akar-akarnya, dan yang berani membangun infrastruktur yang berkelanjutan. Bali tidak membutuhkan pemimpin yang hanya pandai beretorika, tetapi pemimpin yang pandai bekerja.

Bali tidak membutuhkan pemimpin yang hanya peduli pada citra, tetapi pada substansi. Ia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mencari popularitas, tetapi pada warisan. Inilah saatnya Bali bangkit, menolak janji-janji kosong, dan menuntut tindakan nyata. Bali, dengan segala potensinya, pantas mendapatkan pemimpin revolusioner yang berani mengubah nasibnya. (*)

Baca juga :
  • Integritas Tak Bisa Ditawar
  • Ketertinggalan yang Tak Boleh Dibiarkan
  • Kreneng: Ujian Penataan Kota