Podiumnews.com / Aktual / Edukasi

Jejak Sang Guru Desa di Lembah Pendidikan

Oleh Podiumnews • 02 Mei 2025 • 20:28:00 WITA

Jejak Sang Guru Desa di Lembah Pendidikan
Ilustrasi. (Foto: Dewa)

DALAM lanskap sastra Indonesia, "Ronggeng Dukuh Paruk" karya Ahmad Tohari bukan sekadar kisah getir Srintil, sang penari. Di sana, tersembul sosok Pak Sakum, guru sekolah rakyat yang sederhana namun membekas.

Ia bukanlah tokoh utama yang gemerlap, namun kehadirannya adalah jangkar pendidikan di tengah keterbatasan Dukuh Paruk.

Pak Sakum adalah representasi guru idealis di tengah arus kehidupan desa yang keras. Dengan fasilitas minim dan upah tak seberapa, ia tetap setia menanamkan huruf dan angka pada anak-anak Dukuh Paruk.

Dedikasinya tak lekang oleh zaman, bahkan ketika ronggeng dengan pesonanya mulai menyedot perhatian. Ia adalah suluh di tengah kegelapan buta aksara, pembuka jendela dunia bagi generasi muda desa.

Pandangannya luas, melampaui batas-batas Dukuh Paruk yang terpencil. Ia menyadari betul pentingnya pendidikan sebagai bekal masa depan anak-anak didiknya, alat untuk mengubah nasib dan keluar dari lingkaran kemiskinan serta keterbelakangan.

Kesabarannya membimbing murid-murid yang beragam adalah cerminan keteladanan seorang pendidik sejati. Ia tak hanya mentransfer ilmu, namun juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan budi pekerti luhur.

Pada Hari Pendidikan Nasional ini, sosok Pak Sakum mengingatkan kita pada esensi pendidikan yang seringkali terlupakan di tengah hiruk pikuk modernisasi.

Pendidikan bukan sekadar gedung megah atau kurikulum yang canggih, melainkan hadirnya sosok guru yang tulus dan berdedikasi.

Semangat pengabdian Pak Sakum adalah oase di tengah gurun tantangan pendidikan Indonesia saat ini, di mana isu pemerataan, kualitas, dan kesejahteraan guru masih menjadi pekerjaan rumah besar.

Kisah Pak Sakum adalah renungan mendalam. Ia adalah potret guru yang tak lekang dimakan zaman, yang menginspirasi dengan kesederhanaan dan ketulusannya.

Di Hari Pendidikan Nasional ini, mari kita jadikan semangat Pak Sakum sebagai bara yang terus menyala, mendorong upaya memajukan pendidikan di seluruh pelosok negeri, memastikan setiap anak bangsa mendapatkan hak yang sama untuk meraih cita-cita, tanpa terkecuali di Dukuh Paruk mana pun mereka berada. Semangat guru desa adalah ruh pendidikan kita. (fathur)