SURABAYA, PODIUMNEWS.com – Tribun Gelora Bung Tomo penuh, pada Jumat (23/5/2025) malam. Bendera hijau berkibar, chant suporter menggema tanpa jeda. Tapi sorak-sorai itu tak mampu membendung kenyataan: Persebaya menutup musim dengan kekalahan. Di laga terakhir Liga 1 2024/2025, Green Force harus mengakui keunggulan tamunya, Bali United, dengan skor 1-3. Hasil ini sekaligus memastikan Persebaya gagal mengamankan poin di kandang sendiri, dan harus puas finis di peringkat keempat klasemen akhir dengan 56 poin. Dua gol cepat Bali United di babak pertama membuat tekanan begitu terasa. Meski sempat bangkit dan tampil menekan di babak kedua, Persebaya tak kuasa membalikkan keadaan. Bahkan satu gol penyama dari Francisco Rivera di menit ke-67 tak cukup memberi harapan panjang bagi tuan rumah. “Kami mencoba menyerang habis-habisan di babak kedua. Tapi penyelesaian akhir belum maksimal,” ujar Uston Nawawi, asisten pelatih Persebaya, seusai laga. Permainan cepat dari Bruno Moreira dan umpan-umpan tajam Rivera sempat membuka ruang. Tapi ketangguhan Adilson Maringa di bawah mistar Bali United membuat frustrasi serangan demi serangan Bajol Ijo. Bahkan saat Malik Risaldi mendapat peluang di mulut gawang, Maringa sigap menutup celah. Harapan sempat menyala ketika Rivera mencetak gol balasan. Namun menit ke-83 menjadi pukulan telak. Boris Kopitovic mencocor bola muntah di depan gawang dan membungkam stadion. Skor 1-3 tak berubah hingga peluit akhir dibunyikan. Di tribun, raut kecewa menyebar perlahan. Sebagian suporter memilih tetap berdiri, menyanyikan lagu penutup. Laga ini memang tak menentukan gelar juara, tapi bagi Persebaya—dan Bonek—setiap laga kandang adalah harga diri. “Mau kalah atau menang, yang penting mereka sudah berjuang. Tapi tetap, rasanya nyesek kalau akhir musim ditutup tanpa poin di GBT,” kata Rangga, seorang Bonek dari Tambaksari. Persebaya finis di posisi empat klasemen akhir Liga 1 dengan total 56 poin. Tidak buruk, tapi juga belum cukup bagi klub sebesar ini yang sudah lama menanti piala. Musim ini mungkin berakhir, tapi kekecewaan Jumat malam itu akan lama tersimpan di ingatan tribun. Musim berakhir, tapi harapan—seperti biasa—masih harus ditunda. (adi/suteja)
Baca juga :
• Suiasa Buka Muskab IPSI Tabanan
• PORJAR dan Jalan Panjang Menuju Indonesia Emas
• Liga Kampung, Rakyat Disapa Lewat Bola