DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Karnaval Pancasila pertama di Bali digelar meriah di Titik Nol Kota Denpasar, Minggu (1/6), bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila dan pembukaan Bulan Bung Karno. Acara yang diinisiasi oleh Rumah Kakek – Rumah Kebangsaan dan Kebhinnekaan Satyam Eva Jayate ini melibatkan lebih dari 1.000 peserta dari berbagai komunitas budaya di Bali. Acara dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa. Dalam sambutannya, Gubernur Koster menekankan pentingnya menjaga dan menguatkan nilai-nilai kebangsaan di tengah dinamika bangsa saat ini. “Kegiatan ini penting untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Kita harus terus menjaga semangat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Dengan memperkuat akar sejarah, kita bisa membangun bangsa yang maju tanpa kehilangan jati diri,” ujar Koster. Wakil Walikota Arya Wibawa juga mengapresiasi pelaksanaan karnaval sebagai sarana mempererat rasa kebersamaan antarwarga. Ia berharap kegiatan ini bisa terus dilanjutkan secara rutin sebagai bagian dari perayaan kebangsaan di Kota Denpasar. Karnaval bertema “Kebangsaan Harmoni Bali untuk Indonesia” ini menghadirkan berbagai atraksi budaya dari 17 elemen budaya nusantara, antara lain marching band, penari Hanoman, barongsai, reog, tarian Sekar Jempiring, mobil Paskibraka, dan berbagai pertunjukan komunitas. Rute karnaval dimulai dari Titik Nol Denpasar, melintasi Jalan Panglima Sudirman, dan berakhir di Jalan Diponegoro. Ketua Umum Rumah Kakek, Ketut Udi Prayudi, mengatakan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan terhadap menurunnya semangat kebangsaan akibat menguatnya identitas kesukuan dan golongan. Ia berharap melalui kegiatan ini, generasi muda Bali bisa kembali merayakan keberagaman secara terbuka dan merdeka. “Kami ingin menghidupkan nilai-nilai seperti Wong Pituh Galung, Tatwa Asi, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika agar tak hanya dibaca, tapi dihayati dan dijalankan,” ujarnya. Ia juga mendorong dukungan dari pemerintah agar Rumah Kakek Festival bisa menjadi agenda tahunan yang dirayakan dengan semangat gotong royong oleh seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat tampak antusias menyaksikan jalannya karnaval, menjadikan kawasan Titik Nol Denpasar sebagai ruang pertemuan budaya dan perayaan nilai-nilai Pancasila yang hidup di tengah kota. (fathur/suteja)
Baca juga :
• Sampah Selesai di Desa, Bukan di TPA
• Ngerebong di Jalan Raya: Saat Tradisi Sakral Menyapa Kota
• Dari Pura untuk Alam: Gerakan Kelola Sampah Organik Dimulai