DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Setiap pukul 10 pagi, di sebuah rumah singgah kecil di Jalan Pulau Flores, Denpasar, sekelompok anak duduk rapi. Mereka membuka buku, mendengarkan pengajar, dan menjawab soal-soal dengan semangat. Tapi mereka bukan siswa biasa. Mereka adalah pejuang kecil yang sedang berjuang melawan kanker—dan tetap bersekolah meski tubuh mereka lemah.
Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia (YPKAI) Bali menjadi tempat bernaung bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang mengidap berbagai jenis kanker, seperti kanker darah, tulang, atau otot. Di rumah singgah ini, mereka mendapat pengobatan, kasih sayang, sekaligus pendidikan melalui sistem homeschooling.
“Setiap hari anak-anak belajar dari jam 10 sampai 11 siang. Kami bekerja sama dengan sekolah formal mereka, jadi nilai-nilai belajar tetap tersambung. Mereka bisa tetap semangat walau sedang sakit,” kata Wahyu Kurniawan, pendiri sekaligus pembina yayasan.
Senin (2/6), rumah singgah ini dikunjungi oleh Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, yang hadir bersama Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, dan Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana. Dalam kesempatan itu, mereka menyalurkan sejumlah bantuan dari Tiara Dewata Group, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) ke-53 TP PKK tahun 2025.
Ny. Antari Jaya Negara menyampaikan, kunjungan ini bukan hanya bagian dari program PKK, tetapi wujud nyata kepedulian terhadap hak-hak anak, termasuk mereka yang sedang menghadapi ujian kesehatan.
“Anak-anak di sini juga punya hak yang sama untuk mendapat kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan. Kami dari TP PKK ingin hadir tidak hanya dalam acara seremonial, tetapi juga dalam kehidupan nyata mereka,” ujarnya dengan penuh haru.
Ia juga mengapresiasi peran YPKAI dalam menjaga semangat anak-anak untuk tetap belajar meski sedang sakit, dan menyampaikan terima kasih kepada Tiara Dewata Group yang melalui program CSR-nya bersedia berbagi kasih dan dukungan.
Sementara itu, Sekretaris Direktur Tiara Dewata Group, Gusti Ayu Ariani, mengatakan bahwa bantuan ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus.
“Kami ingin adik-adik di sini tahu bahwa mereka tidak sendiri. Bantuan ini mungkin sederhana, tapi semoga membawa semangat,” ujarnya.
Di tengah ruang sempit yang sederhana, anak-anak itu belajar. Meski tubuh mereka tengah melemah oleh penyakit, semangat mereka tetap menyala. Dan hari itu, mereka tidak hanya menerima paket bantuan—mereka juga menerima perhatian, cinta, dan harapan. (isu/suteja)
Baca juga :
• Lulusan SLB Singaraja Siap Bersaing di Dunia Kerja
• Psikolog: Paparan Pornografi Picu Anak Jadi Pelaku
• Bupati Jembrana Dorong Sekolah Gali Dana dari Lahan