DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor strategis pengganti pariwisata dalam kerangka transformasi ekonomi Bali. Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya di Jayasabha, Denpasar, Jumat (13/6/2025). “Ekonomi kreatif di Bali harus dibangun dari basis lokal. Kita tidak punya tambang, yang kita punya adalah budaya yang hidup. Karena itu, saya fasilitasi anak-anak muda yang kreatif, mulai dari fashion, kriya, hingga digital,” ujar Koster. Menurut Gubernur, pelajaran besar dari pandemi COVID-19 adalah ketergantungan Bali terhadap sektor pariwisata yang mencapai 66 persen dari PDRB. “Kalau pariwisata terguncang, ekonomi ikut jatuh. Maka kami bangun enam sektor unggulan agar ekonomi Bali punya kaki-kaki yang kuat,” tegasnya. Enam sektor yang dimaksud meliputi: pertanian, perikanan, industri manufaktur branding Bali, koperasi dan UMKM, ekonomi kreatif dan digital, serta pariwisata sebagai bonus, bukan tulang punggung. Menanggapi hal itu, Menteri Ekraf Teuku Riefky menyatakan dukungannya. Ia menyebut Bali sebagai success story dari Undang-Undang Ekonomi Kreatif, karena seluruh 17 subsektor ekraf hidup aktif, dari seni pertunjukan, kuliner, arsitektur, hingga konten digital dan AI. “Bali adalah contoh ideal dari UU Ekraf. Ketika semua daerah limbung karena pandemi, subsektor ekraf di Bali justru jadi penyelamat,” ujar Riefky. Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah mendorong pembentukan Dinas Ekonomi Kreatif di seluruh daerah. “Kalau hanya jadi bidang di bawah dinas pariwisata, output-nya hanya paper. Seharusnya yang dihasilkan adalah pelaku, pengusaha muda, dan karya nyata,” tegasnya. Di akhir pertemuan, Gubernur Koster menyampaikan rencana pembentukan Badan Ekonomi Kreatif dan Digital Bali sebagai lembaga permanen untuk memperkuat ekosistem pelaku UMKM dan industri kreatif lokal. “Ekraf adalah ekonomi masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kalau tidak dilindungi, yang kecil-kecil akan mati,” pungkasnya. (sukadana/suteja)
Baca juga :
• Koster Desak Insentif, Bali Tertinggi Sumbang Devisa Wisata
• Produsen AMDK Dukung Aturan, Minta Toleransi Habiskan Stok
• Relokasi Dimulai, Kreneng Denpasar Siap Ditata Menyeluruh