GILIMANUK, PODIUMNEWS.com - Sebanyak 53 warga RT 06, Lingkungan Arum, Kelurahan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, menandatangani petisi keberatan terhadap pencemaran lingkungan akibat truk pengangkut sapi dan babi yang melintas menuju Balai Karantina Hewan. Petisi tersebut dilayangkan karena warga merasa terganggu dengan bau busuk dan ceceran kotoran ternak yang tercecer di sepanjang jalan kampung. Ketua RT 06, Adi Purnomo, saat dihubungi pada Sabtu (21/6/2025), mengatakan bahwa pencemaran tersebut sudah berlangsung lama dan mengganggu kenyamanan warga. “Truk-truk itu lewat jalan kampung, air bercampur kotoran sering jatuh dan mengeluarkan bau busuk. Kami merasa tidak nyaman,” ujarnya. Adi juga mengeluhkan bahwa sopir truk kerap melaju dengan kecepatan tinggi di jalan sempit kampung, sehingga membahayakan warga. “Saya sudah berkali-kali menegur sopir agar pelan-pelan, tapi belum ada perubahan signifikan,” ujarnya. Meski petisi sudah disampaikan ke pihak kelurahan, Adi mengaku kesulitan mencari solusi karena truk-truk tersebut menuju Balai Karantina yang merupakan lembaga milik negara. “Kami tidak tahu harus bagaimana. Kami hanya ingin truk itu tidak mencemari lingkungan dan membahayakan warga,” katanya. Balai karantina Hewan di Gilimanuk berada di Lingkungan Samiana dan harus dilalui melalui jalan kampung di Lingkungan Arum. Hal ini memperburuk kondisi karena jalur sempit tidak dirancang untuk lalu lintas kendaraan besar. Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusumah, membenarkan adanya petisi dari warga. Ia mengatakan bahwa pihak kelurahan juga sudah mencoba berkoordinasi dengan pihak balai karantina, namun belum mendapatkan respons memadai. “Bukan hanya warga, kami juga keberatan. Gapura batas banjar sampai rusak ditabrak truk. Kalau dibiarkan, bisa memicu ketegangan di masyarakat,” tegasnya. Ia menambahkan, apabila tidak ada respons dari pihak terkait, kelurahan berencana mempersempit jalur jalan dengan memperbaiki gapura yang rusak, agar truk tidak bisa sembarangan melintas. “Kami tidak bermaksud menghalangi tugas mereka, tapi kami juga minta agar kenyamanan dan keselamatan warga tidak dikorbankan,” ujar Tony. (gembong/podiumnews)
Baca juga :
• Kemarau Mundur, Petani Padi Diuntungkan, Hortikultura Terancam
• Jenazah PMI Asal Jembrana Akhirnya Dipulangkan dari Jepang
• Bupati Badung Tertibkan Kabel Provider di Berawa