Search

Home / Aktual / Advertorial

Badung Tampilkan Kadga Maya di PKB XLVII

Editor   |    23 Juni 2025    |   22:35:00 WITA

Badung Tampilkan Kadga Maya di PKB XLVII
Adegan puncak lakon Kadga Maya dalam penampilan Sekaa Drama Gong Sentananing Samudra mewakili Badung di PKB XLVII. (foto/adi)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com – Kabupaten Badung kembali menunjukkan konsistensinya dalam pelestarian seni pertunjukan tradisional Bali melalui partisipasinya dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII tahun 2025. Dalam kategori Drama Gong Tradisi, duta seni dari Badung menampilkan lakon berjudul Kadga Maya, yang dipentaskan oleh Sekaa Drama Gong Sentananing Samudra dari Sanggar Seni Harsa Wirasana, Banjar Jabejero, Desa Adat Kuta, Kecamatan Kuta.

Hadir memberi dukungan langsung pada pementasan ini antara lain Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, I Gede Sudarwitha, Anggota DPRD Badung, Wayan Puspa Negara, serta sejumlah tokoh masyarakat Kuta.

Lakon Kadga Maya menggambarkan sebuah narasi heroik berlatar fiktif di Pedukuhan Pandan Singid dan Kerajaan Candra Negari. Cerita berpusat pada tokoh I Made Ripta, seorang pemuda pemburu dari Pandan Singid. Saat sedang berburu, ia secara tak sengaja memanah seorang putri kerajaan yang tengah mandi di sungai, Dyah Praba Suari, putri dari Raja Candra Negari. Peristiwa itu menjadi titik balik dari masa lalu yang tersembunyi. Made Ripta ternyata adalah Raden Semara Putra, putra mahkota dari Kerajaan Surya Negara yang dulu hancur akibat menolak tunduk pada Kerajaan Cakra Negara.

Jati dirinya terungkap secara perlahan, terutama saat ia menghadapi ujian politik yang rumit. Raja Candra Negari hendak menikahkan Dyah Praba Suari dengan pangeran dari kerajaan besar di atasnya demi stabilitas politik. Namun Dyah menolak karena hatinya telah terpaut pada Made Ripta. Dalam dilema, sang raja dan permaisuri memanggil spiritualis sakti bernama Hyang Berawi serta Dukuh Kawi untuk mencari petunjuk leluhur.

Lewat sabda dan visi batin, mereka mengungkap bahwa Made Ripta adalah pemilik sah dari pusaka sakti bernama Kadga Maya, sebuah keris peninggalan leluhur yang hanya bisa disentuh oleh pewaris darah Surya Negara. Ketika pusaka itu diserahkan kepada Made Ripta, kekuatan gaib dari Kadga Maya menolak Raja Cakra Negara yang datang menyerbu dan membangkitkan semangat rakyat untuk bersatu.

Pertunjukan berakhir dengan dipersatukannya kembali Surya Negara dan Candra Negari melalui cinta dan kebenaran. Made Ripta diangkat menjadi raja muda dan menikahi Dyah Praba Suari, menandai kebangkitan peradaban yang berakar pada nilai kejujuran, keberanian, dan spiritualitas.

Lakon ini ditulis dan disutradarai oleh I Gusti Lanang Subamia, yang juga menjadi pembina utama produksi. Di bawah koordinasi I Wayan Eka Adnyana serta dukungan penuh dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, pertunjukan ini tampil kuat dengan detail garapan artistik.

“Drama Gong bukan sekadar hiburan, tetapi ruang kontemplatif yang menghidupkan kembali nilai-nilai tradisi dan kebangsawanan Bali,” ujar Subamia usai pementasan Minggu (22/6/2025) malam di Kalangan Ayodya, Taman Budaya Art Center Denpasar.

Adapun formasi seniman dalam pertunjukan ini terdiri dari 16 penari dan 26 penabuh. Latihan berlangsung selama 3,5 bulan dengan pembinaan intensif oleh Tuwaji Lanang Subamia dan I Wayan Warsa. Tata musik digarap oleh I Nyoman Tri Sugiantara dan I Gede Suparka, sedangkan tata busana dan rias ditangani oleh Windekoleh Fashion dan Kicuk Collection.

Koordinator Sekaa Drama Gong, I Wayan Eka Adnyana, menyebut bahwa drama gong ini adalah salah satu bentuk dedikasi Badung untuk merawat warisan seni yang sarat makna dan terus hidup dari generasi ke generasi.

Kehadiran Badung melalui Sekaa Drama Gong Sentananing Samudra tidak hanya memperkuat eksistensinya dalam ajang PKB, tetapi juga membuktikan bahwa seni pertunjukan tradisi masih memiliki ruang yang besar di tengah arus modernitas dan globalisasi. (adv/adi/suteja)

 

Baca juga :
  • Seni Dolanan Anak Badung Hidupkan PKB 2025
  • Lima Anak Badung Ikuti Lomba Warnai Tari Rejang di PKB
  • Disperpa Badung Latih Ibu PKK Olah Ubi Jadi Kue Bergizi