MANGUPURA, PODIUMNEWS.com – Pemerintah Kabupaten Badung mulai bersiap menghadapi potensi meningkatnya kunjungan wisatawan asal Thailand ke Bali, menyusul dinamika geopolitik yang tengah berkembang di kawasan Asia. Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menilai situasi ini dapat membawa dua sisi, yakni peluang bagi sektor pariwisata, sekaligus tantangan dalam hal pengelolaan infrastruktur dan layanan publik. “Kalau kita lihat geopolitik regional sekarang ini di Asia, saya melihat memang ada potensi. Karena bagaimanapun juga kita tahu Thailand adalah salah satu kompetitor pariwisata kita dengan Bali,” kata Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa usai rapat pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Badung menanggapi tiga Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), Senin (28/7/2025). Menurutnya, jika wisatawan merasa tidak nyaman berlibur di Thailand akibat situasi politik atau keamanan, sangat mungkin mereka akan memilih Bali sebagai tujuan alternatif. Apalagi Bali, khususnya Badung, memiliki infrastruktur dan atraksi wisata yang sudah mapan. “Kita tidak berharap terjadi hal-hal buruk di negara lain, tapi dengan kondisi seperti itu, pilihan utama wisatawan bisa saja beralih ke Bali. Dalam jangka pendek ini ada potensi kunjungan kita meningkat dari tahun sebelumnya. Mudah-mudahan sesuai dengan target atau bahkan melebihi target,” ujarnya. Thailand selama ini dikenal sebagai salah satu penyumbang wisatawan asing ke Bali. Maka dari itu, jika terjadi pergeseran pilihan destinasi akibat situasi domestik mereka, Bali berpeluang menjadi penerima limpahan wisatawan dalam jumlah besar. Namun peluang ini, kata Bupati, juga harus disikapi dengan kesiapan dari sisi infrastruktur. “Pertanyaannya tentu soal kemacetan dan keimigrasian. Itu konsekuensi yang harus kita hadapi. Mau tidak mau, layanannya memang harus kita tingkatkan, baik di bandara maupun pada kapasitas layanan publik lainnya,” tegasnya. Pemkab Badung saat ini tengah fokus mengevaluasi titik-titik kemacetan di wilayahnya, salah satunya di sepanjang Jalan Bypass. Berdasarkan pemantauan, kemacetan di kawasan itu tidak hanya disebabkan oleh volume kendaraan, tetapi juga banyaknya putaran balik atau u-turn yang memperlambat laju kendaraan. “Saya melihat indikator yang jelas sekali adalah seringnya terjadi kemacetan di Jalan Bypass. Ternyata, selain jumlah kendaraan yang begitu masif, salah satu penyebab utama adalah banyaknya u-turn di sepanjang jalan itu,” kata Adi Arnawa. Untuk itu, dirinya telah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Badung, Adi Sub, agar segera menggelar rapat koordinasi lintas sektor guna mengevaluasi kembali keberadaan putaran balik tersebut. “Jangan sampai u-turn-u-turn ini menyebabkan pergerakan mobilitas di jalan ini jadi terhambat. Kami akan evaluasi,” tegasnya lagi. Selain itu, Pemkab juga menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas atau RKSL sebagai salah satu solusi jangka pendek dalam menghadapi kemungkinan lonjakan wisatawan. Salah satunya adalah kemungkinan mengubah sejumlah ruas jalan dari dua arah menjadi satu arah agar lalu lintas lebih lancar. “Salah satu upaya kita untuk mengatasi kemacetan ini adalah dengan RKSL lintas. Kalau sudah ada jalan yang terbangun, pasti akan kita lakukan. Ada beberapa ruang jalan yang tadinya dua arah, bisa saja kita ubah jadi satu arah,” jelasnya. Adi Arnawa mengingatkan bahwa kesiapan menghadapi lonjakan wisatawan tidak hanya soal fisik jalan, tetapi juga sinergi antarlembaga dan percepatan perbaikan layanan, baik di darat maupun di udara. Terutama di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang merupakan pintu masuk utama wisatawan mancanegara. “Layanan keimigrasian juga harus ditingkatkan. Ini akan berdampak terhadap daya saing kita sebagai tujuan wisata internasional,” tambahnya. Saat ditanya mengenai kemungkinan pengembangan transportasi publik sebagai solusi jangka panjang, Adi Arnawa menyinggung tentang rencana pembuatan transportasi melalui jalur laut misalnya wisatawan dari Seminyak jika hendak pergi ke Canggu dapat mengguanakan taksi air. “Tentu ini jadi perhatian kami. Transportasi publik akan menjadi bagian dari solusi ke depan, apalagi jika lonjakan wisatawan terus berlanjut,” katanya. Dengan serangkaian langkah ini, Pemkab Badung berharap dapat menjaga kenyamanan wisatawan sekaligus memastikan bahwa pertumbuhan kunjungan tidak menimbulkan tekanan berlebih pada infrastruktur daerah. (angga/sukadana)
Baca juga :
• Warga Banjar Bun Terbantu Bazar Pangan Pemkot Denpasar
• Dekranasda Tabanan Fasilitasi Sertifikat HKI Perajin Lokal
• PICA Fest 2025, Festival Anak Muda Targetkan 80 Ribu Pengunjung