Search

Home / Aktual / News

Korban Banjir Bali Bertambah Jadi 18 Orang, Dua Masih Hilang

Nyoman Sukadana   |    12 September 2025    |   19:47:00 WITA

Korban Banjir Bali Bertambah Jadi 18 Orang, Dua Masih Hilang
Ilustrasi bencana banjir. (podiumnews)

DENPASAR, PODIUMNEWS.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat banjir di sejumlah wilayah Bali terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Jumat (12/9/2025) siang, korban jiwa mencapai 18 orang, sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut bencana ini menimbulkan duka mendalam. “Sebanyak 18 orang meninggal dunia, dua orang masih dalam pencarian,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Selain itu, BNPB mencatat sebanyak 659 jiwa terdampak dan 185 jiwa mengungsi. Tim Basarnas masih melakukan pencarian korban hilang di sejumlah titik. Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan masa tanggap darurat hingga 17 September 2025.

Sebelumnya, pada Kamis (11/9/2025), BNPB melaporkan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 16 orang, dengan sebaran 10 korban di Kota Denpasar, dua di Kabupaten Jembrana, tiga di Kabupaten Gianyar, dan satu korban di Kabupaten Badung. Satu orang lainnya saat itu masih dilaporkan hilang.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan, operasi pencarian korban hilang terus dilakukan dengan mengerahkan setidaknya 125 personel. “Fokus utama saat ini adalah pencarian korban hilang serta pembersihan sisa material banjir,” ujarnya saat meninjau pos pengungsian di Denpasar, Kamis (11/9/2025).

Selain itu, tim gabungan juga melakukan penyedotan genangan air di sejumlah lokasi, termasuk di Basement Pasar Badung. Pompa tambahan bahkan didatangkan dari luar Bali untuk mempercepat proses pembersihan. Suharyanto juga mengumumkan bahwa status tanggap darurat yang semula diusulkan 14 hari dipersingkat menjadi tujuh hari, karena kondisi dinilai mulai terkendali.

Dalam kunjungannya ke pos pengungsian Banjar Sedana Mertha, Ubung, Suharyanto berdialog dengan warga dan memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi. BNPB menyalurkan bantuan berupa pakaian, sembako, makanan anak-anak, hingga perlengkapan sekolah. Pemerintah juga berkomitmen membantu perbaikan rumah warga yang rusak, baik ringan, sedang, maupun berat.

Abdul Muhari menambahkan, penanganan darurat dan pemulihan di wilayah terdampak terus berjalan, dengan prioritas pada pencarian korban, distribusi logistik, serta perbaikan infrastruktur. Data sementara menyebut fasilitas yang rusak meliputi jalan, jembatan, rumah, hingga ratusan kios.

Kepala BNPB Suharyanto menekankan, banjir kali ini merupakan yang terbesar dalam 10 tahun terakhir di Bali. Ia menjelaskan, tingginya curah hujan dipicu fenomena alam Rossby dan Kelvin. “Curah hujan mencapai 385 milimeter. Kalau BMKG bilang, itu sama dengan curah hujan sebulan penuh turun dalam sehari,” katanya.

Banjir besar melanda Bali sejak Rabu (10/9/2025) usai hujan deras mengguyur Denpasar dan sekitarnya. Peristiwa ini menyebabkan ratusan warga mengungsi, kerusakan infrastruktur, serta lumpuhnya aktivitas di sejumlah titik. Hingga kini, tim gabungan masih siaga di lapangan untuk memastikan pencarian korban hilang dan pemulihan pascabanjir berjalan cepat.

(sukadana)

Baca juga :
  • BMKG Soroti Banjir Bali Terparah dalam Satu Dekade
  • Pemkot Fokus Pulihkan Kawasan Heritage dan Pasar Badung Pascabanjir
  • Lima Jasad Korban Banjir Bali Ditemukan di Muara Tukad Badung