DENPASAR, PODIUMNEWS.com — Pemerintah Provinsi Bali mencatat total 17 korban jiwa akibat banjir bandang yang melanda pada Rabu (10/9/2025) dini hari. Sebaran korban meliputi 11 orang di Kota Denpasar, 3 orang di Kabupaten Gianyar, 2 orang di Kabupaten Jembrana, dan 1 orang di Kabupaten Badung. Selain korban jiwa, banjir merusak sejumlah sarana publik, termasuk ruas jalan, jembatan, serta puluhan rumah warga. Pemerintah daerah memacu pemulihan infrastruktur vital sembari memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Prioritas awal difokuskan pada pembukaan akses jalan lingkungan dan arteri, pemeriksaan struktur jembatan yang terdampak, normalisasi saluran air, serta pemulihan layanan dasar seperti pasokan air bersih, listrik, dan jaringan telekomunikasi. Di kawasan padat penduduk, pembersihan lumpur dan sampah dikerjakan paralel agar mobilitas warga dan arus logistik kembali lancar. Koordinasi lintas lembaga diintensifkan untuk mempercepat penanganan. BNPB bersama BPBD memimpin operasi darurat dan pendataan kerusakan. TNI serta Polri dikerahkan untuk mendukung evakuasi, distribusi bantuan, pengamanan area rawan, dan percepatan kerja alat berat. Pemerintah kabupaten dan kota menyiapkan posko lapangan untuk pelayanan kesehatan, dapur umum, hunian sementara, serta pusat aduan warga. Di Denpasar, pembukaan akses menuju pusat ekonomi seperti koridor Gajah Mada dan kawasan pasar diprioritaskan agar aktivitas perdagangan segera pulih. Di Gianyar, tim gabungan melakukan pembersihan tepi sungai dan perbaikan jalur lingkungan yang tertutup material banjir. Di Jembrana dan Badung, pemeriksaan jembatan dan titik rawan longsor terus dilakukan untuk memastikan keselamatan pengguna jalan sebelum dibuka kembali. Pemerintah menegaskan pemulihan tidak berhenti pada perbaikan fisik. Setelah fase darurat, evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk memperkuat ketahanan kawasan, termasuk penataan sempadan sungai, peningkatan kapasitas drainase, serta perbaikan tata kelola sampah di daerah padat penduduk. Data kerusakan yang terverifikasi akan menjadi dasar penyaluran bantuan dan penetapan prioritas rekonstruksi. Seiring percepatan pemulihan, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Layanan pelaporan kerusakan dan kebutuhan mendesak dibuka di posko pemerintah daerah, sementara kanal informasi resmi digunakan untuk pembaruan status jalan, jembatan, dan layanan dasar. Dengan operasi terpadu dan dukungan lintas lembaga, pemerintah menargetkan akses utama kembali normal, bantuan tepat sasaran, serta rekonstruksi bertahap yang berorientasi pada keselamatan dan ketahanan kawasan agar kejadian serupa tidak berulang. (sukadana)
Baca juga :
• Putri Koster Ingatkan Sampah Bisa Perparah Banjir di Bali
• Korban Terseret Arus di Pantai Kelan Ditemukan Tewas
• Banjir di Badung Terdampak 463 KK, Pemkab Salurkan Bantuan