Search

Home / Aktual / News

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa

Nyoman Sukadana   |    15 September 2025    |   22:24:00 WITA

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa
Pesawat Cessna Caravan disiagakan BNPB dalam Operasi Modifikasi Cuaca di Jawa untuk mencegah banjir akibat hujan ekstrem. (dok/BNPB)

JAKARTA, PODIUMNEWS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mulai menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Jawa Timur dan Jawa Barat. Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan risiko banjir setelah bencana besar yang melanda Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) pekan lalu.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, cuaca ekstrem yang memicu banjir di Bali dan NTT kini bergeser ke arah barat. “Curah hujan tinggi akibat gelombang Rossby dan Kelvin sudah tidak di area Bali, namun bergeser ke wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).

Pelaksanaan OMC di Jawa Timur telah dimulai sejak Sabtu (13/9/2025) dengan mengerahkan pesawat Cessna Caravan PK-DPI. Operasi dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda ini dijadwalkan berlangsung hingga Selasa (16/9/2025). Area penyemaian mencakup langit Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Tuban, serta perairan Banyuwangi. Total bahan semai yang digunakan mencapai 800 kilogram Natrium Klorida (NaCl) dan 1.600 kilogram Kalsium Oksida (CaO).

Sementara itu, di Jawa Barat, OMC dipusatkan dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. BNPB mengerahkan pesawat Cessna Caravan PK-YNA sejak Minggu (14/9), dengan dua sorti penerbangan yang menyemai 800 kilogram NaCl dan 800 kilogram CaO di atas wilayah Pandeglang, Banten, dan Bogor.

“Berdasarkan data curah hujan spasial dari radar BMKG hingga pukul 19.00 WIB, OMC di Jawa Barat pada hari Minggu terindikasi mampu menurunkan curah hujan di wilayah Jabodetabek sebesar 31 persen,” kata Suharyanto.

Upaya ini dilakukan agar hujan deras tidak mengguyur wilayah padat penduduk, melainkan diarahkan turun di area perairan. BNPB berharap langkah mitigasi ini dapat mencegah terulangnya bencana banjir besar yang sebelumnya menewaskan 23 orang, menyebabkan delapan hilang, serta merusak lebih dari 300 rumah di Bali dan NTT.

(riki/sukadana)

BNPB juga mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Pembersihan drainase, normalisasi sungai dangkal, serta kolaborasi lintas sektor dinilai penting untuk meminimalkan dampak bencana.

Baca juga :
  • Tinjau Lokasi Banjir, Walikota Denpasar Fokus Cari Korban dan Pemulihan Lingkungan
  • Jaya Negara Pastikan Pencarian Korban Hilang Pascabanjir Berjalan Lancar
  • Bupati Badung Serahkan Bantuan kepada Korban Banjir di Lukluk